Jumat, 30 Januari 2015

Curhat

Bismillah..

Menatap layar kosong yang nyaris ga berisi apa - apa.
Hari ini temanya menggalau, rasa sakitnya entah mengapa begitu bertubi.

Sudah hampir 3 pekan terkakhir bolak - balik rumah sakit lagi. Kalau dulu untuk antar Mak Uwo, sekarang untuk antar Ayah Uwo.

Sejak resign dari NF, Icha nyaris jadi IRT. Tidak melakukan banyak hal yang berarti untuk orang lain. Pun suami Icha mengeluh tentang ketidak bergunaan Icha akhir - akhir ini.

Rutinitasnya IRT sebenarnya berat. Menyita waktu yang jauh lebih banyak dari Wanita Pekerja. Karena kegiatannya berulang dan terus - menerus. Tapi cenderung mendatangkan kejenuhan terutama untuk keluarga yang belum ada anak seperti Icha.

Ada haru biru yang membuat Icha mampu babak belur dilanda rasa itu. Ada kenangan ketika masih bolak - balik antar Mak Uwo.

Keadaan rumah makin membuat Icha ga nyaman dengan ketidak adaan pekerjaan. Mungkin ini masa - masa dimana pernikahan Icha diuji lagi. Baru kemarin dengan jelas suami Icha berkata,
"Pantas kita belum punya anak, gara - gara kamu itu pemarah."

Jujur, rasanya kecewa dengar suami ngomong begitu. Padahal, kita sama - sama tahu apa yang membuat anak itu masih ada diawang - awang.

Malam ini pun beliau pulang telat dan dengan enaknya berkata,

"Jadi Isteri Cerewet banget sih."

Satu lagi luka tertoreh, baiklah, kita ikuti permainan beliau. Jangan menyapa, jangan bicara, jangan pedulikan apapun yang dilakukannya. Jika khawatir itu diartikan cerewet, mungkin tidak peduli adalah gambaran ideal seorang isteri.


#Cilenggang, 30 Januari 2015

31 Januari besok Bang Daffa dan Ayah Uwo tambah umurnya. Makin berkah ya. Peluk Cinta Uni Icha

::))