Kamis, 29 November 2012

Serangan

Setelah kemarin diserang secara psikologis sama seseorang di PM FB, malam ini ayah icha terserang stroke.

KetarKketir sampai detik ini, berjuta pikiran mengganggu sangat, harap cemas, takut.

Semoga semua baik saja, malam ini untuk pertama kalinya melihat papa begitu rapuh. Laki-laki yang menyayangi Icha dengan caranya sendiri, yang unik tapi hanya dapat dimengerti olah kami.

Huaaaaaaaaaa
udah berasa perih matanya, tapi air matanya masih tetap mau mengalir.

Jadi sangat galau malam ini, 3Minggu 2Hari sebelum ijab kabul, ternyata ini cobaannya, setelah beberapa hari terakhir ini dada Icha berdebar lebih keras, kekalutan Icha bertambah dengan drastis.
Subhanallah...

Senin, 26 November 2012

Karena Aku adalah Seorang Guru

Bismillah..

Kata Papa,
Kepanjangan guru adalah di GUgu dan ditiRU.

Gugu means..Percaya (berasal dari bahasa Jawa)
Kalau di GUGU berarti dipercaya, dipercaya karena perannya yang dianggap terhormat, sebagai pemegang kunci tahta ilmu yang tinggi, karena menyerahkan anak untuk dididik disekolah berarti mempercayakan sang anak untuk diberi ilmu-ilmu yang bermanfaat (maupun tidak bermanfaat, ahaaaaay)

Tiru artinya di ikuti, baik tingkah laku, maupun sebenarnya pola pikir.

Benar?

Namun, sayang, beberapa oknum menyandang gelar sebagai guru memiliki akhlak yang jauh dari yang diharapkan. Pernah dengar guru berkata yang tidak baik? Pernah lihat guru melakukan sesuatu yang menyimpang?

Alkisah, jaman dahulu ketika SPG (sekolah pendidikan guru) masih berdiri, mereka yang masuk ke sini adalah orang yang dengan sadar akan menjadi guru, yang sadar bahwa guru itu adalah pengabdian dengan gaji yang cuma beberapa ribu hingga beberapa puluh ribu. Mereka, alhamdulillah ketika lulus dan bekerja disekolah juga merupakan orang - orang yang mempunyai banyak cheerleaders (baca: ortu yang mendukung). Sehingga keselahan yang dilakukan oleh anak, sehingga ketidak mampuan anak adalah tanggung jawab kedua belah pihak.

Jamanpun berganti, seiring bergantinya pemangku kebijakan yang silih berganti, kebijakan yang dianut untuk para pendidikpun juga silih berganti.

Suatu masa berlalu, digantikan masa dimana guru kemudian dihasilkan dari pendidikan di universitas dan perguruan tinggi. Tapi inputnya (ada atau kebanyakan ya?) adalah mereka yang tidak diterima di jurusan komersil lain. Hasilnya?

Jangan heran ada guru yang tidak bisa bikin administrasi kelas, tidak mengerti tentang RPP, Silabus dan sebagaiannya.

Hingga masa kemudian berlalu, Guru yang awalnya bergaji sekedarnya, kemudian diperhatikan kesejahteraannya, peningkatan drastis bagi gaji dan kesejahteraan guru. Bagi guru, terutama dikota Jakarta, terutama PNS, gaji adalah nominal angka yang cukup (atau bahkan sangat) mensejahterakan. Ada anekdot yang sempat di lontarkan oleh teman kuliah Icha dulu, Guru sekarang mah kalau beristeri lebih dari empat aman, hidup terjamin.

Lalu?

Berbondong-bondonglah siswa lulusan SMA-SMK masuk ke perguruan tinggi pencetak guru - guru.  Mulai dari yang memang niat menjadi guru hingga mereka yang tidak mempunyai mimpi menjadi guru, sekedar masuk, lalu terjebak arus.

Guru, sekarang kemudian menjadi profesi yang bergengsi, bukan karena kedudukannya yang diGUGU dan diTIRU, melainkan karena gajinya jauh lebih mensejahterakan dari seorang teler bank yang dulu terlihat begitu memukau dimata anak - anak, hingga tiap anak perempuan jika ditanya, ingin jadi apa ketika besar?

Ingin jadi pegawai bank.

Guru yang kulihat sekarang, jika lisan berkata jangan buang sampah sembarangan, maka dialah orang pertama yang membuang sampah sembarang, ketika berkata jangan mencontek, malah menjadi orang yang menawarkan siswanya untuk saling bekerja sama di tiap ujian.

apa yang salah?
siswa yang memang kurang bermutu?
atau penurunan dari kualitas guru sendiri?
bagaimana kedepannya?

Kadang berharap, kembali ke masa lalu, dimana guru merupakan tokoh yang diagungkan oleh banyak orang, tokoh kebanggan keluarga dan masyarakat, seseorang yang dari luar terlihat aura mistis yang menaklukan.

Maka, 

*tulisan untuk semua guru yang pernah ngajar Icha, luv u Full*
Pelatihan Assesmatik
Wisma P.H.I, Cempaka Putih
Senin, 26 November 2012, 12:56

Sabtu, 24 November 2012

Review Salon yang Pernah Icha Kunjungi

Bismillah,,

nyalooooon, huuuuummmm, kalau sudah denger kata satu ini langsung semangat deh, perempuan gituh.

Berikut ini salon-salon yang pernah icha kunjungi.

1. D'Chips rumah lulur dan Spa
Terletak di Jalan Cipinang Muara II. Pas banget di jalur mikrolet 32. Tempatnya biasa aja kayak rumah gitu, tapi pelayanannya variatif apa yang kamu mau ada disana, tarifnya juga terjangkau, soalnya ada paket-paket yang ditawarkan disana, dan icha sangat menganjurkan kalau kesini pake paket. Karena kalau lepasan jatuhnya jadi mahal.
Capsternya: hmm,, harus pinter-pinter milih orang yang megang kita, terakhir kesana, awal november lalu, Icha liat ada 3 capster disini. Yang paling enak itu yang mba-mba sudah ga terlalu muda lagi dan rambutnya panjang. Agak berisi mba-mbanya, bukan yang langsing.
Nilai tambah: lokasinya pinggir jalan banget, gampang dicari, pelayanannya ramah, paketnya banyak dan lumayan murah.
Yang kurang: walau namanya ada spa-nya, tapi kayaknya kurang nye-pa banget bagi Icha, saunanya aja sauna yang personal bukan diruangan gitu.
_____________UDAH TUTUP_________________



2. Khalifah Muslimah, rawamangun
okeh, sebenarnya tempatnya terjangkau kok, kalau kalian tau UNJ, diseberangnya itu ada toko busana muslim terkenal, raihan. Nah Kaulah Muslimah terletak dilantai tiga toko Raihan. Harga terjangkau kok, ntar ya, kalau online dari PC Icha aplod harga-harganya.
Nilai Tambah: harga standar, cenderung murah. mungkin karena target pasarnya mahasiswi kali ya. Yang icha suka disini apa ya? Tenangnya kali ya.
Yang Kurang:
- mba-mba capster yang menangani Icha ga bisa mijit, ambil paket hair spa dan lulur tapi ga puas dengan lulurnya. Hadaaaah
-mba-mba (sepertinya sang owner) ga ramah, bagi icha, soalnya kadang-kadang menjawab pertanyaan Icha dengan ketus. Hadeeeeh, dan ini yang membuat Icha agak malas balik kesini selain jaraknya dan panas jalanan.

3. Salon Inan Duren Sawit
Hiyaaaaaa
ini salon gede yang langsung bikin Icha ilfeel balik kesini lagi.
Nilai +: tempatnya gede, ruangannya tertata dengan rapi dan ada pos-pos masing-masing untuk masig-masing pelayanan.
Nilai -:
-gals, syarat salon yang akan icha coba adalah, HARUS KHUSUS PEREMPUAN KALAU GA BISA KHUSUS MUSLIMAH (caps cuma untuk penekanan) tapi ternyata suami atau siapalah itu dari ownernya, masuk keruang salon yang notabene banyak mba-mba berkembem. Langsung ngibrit keruang ganti dah Icha, langsung telepon sambil nangis ke mas, dan reaksi mas cuma satu: PULANG!
-ambil paket facial n yang icha dapet cuma pembersihan wajah dengan milk cleanser, dan capster yang nanganin Icha ga berhenti promosiin dirinya bisa facial, mending facial langsung ke rumah dia aja. Helllo, ga gitu kali cara nyari uang. Hadaaaah.

4.Dyla Salon
Salon ini mempunyai dua cabang, satu (kayaknya ini Cabang utamanya deh) di Jalan Cipinang Muara Raya, kalau kalian tau Pasar Elok atau Perumahan Cipinang Elok, Dyla salon ga jauh dari Pasar Elok.
Cabang selanjutnya ada di Jalan Cipinang Elok (beberapa meter dari toko kue Majestyk Cipinang).
Nah, yang pernah Icha coba itu di Cabang yang dekat Toko Kue Majestyk itu. Waktu itu emang udah pengen banget nyoba salon ini, soalnya lagi dikejar-kejar printilan nikah yang menyenangkan (dan mengangeni -halah- itu).
Siang - siang mampirlah ke Salon Dyla, ih untung nya datang Jumat Siang. Suasana salon sudah lumayan rame walau tidak sepenuh hari Sabtu dan Ahad. Karena ambil paket yang agak sepesial, maka, Icha harus menunggu mba-mba capster yang dipanggil dulu dari salon yang di Cipinang Muara.
Menurut Icha:
Harga yang ditayangkan di menu salon lumayan lah ya murah terjangkau gitu, pelayanan (untungnya mba capsternya yang menangani Icha enak pijetannya), fasilitasnya lengkap booo, walau belum seperti Inan yang tiap penanganan punya ruang tersendiri bahkan punya Sauna, disini lumayan lah, walau sauna masih sauna private yang sendiri-sendiri gitu, kamar mandinya bersih (betah berendem, ahahaha)
Yang kurang, ternyata paketan yang Icha ambil itu harganya standar yang paling murah, jadi kalau misalnya nih mau SPA rambut, Icha musti bayar lagi untuk cream-cream lain-lainnya, belum termasuk juga dengan vitamin rambut.
Terus mau facial, ternyata paket Icha cuma untuk masker bengkoang yang saat itu juga ga ada, jadi musti ganti ke Masker lumpur (dan bayar lagi)
Terus mau lulur juga gitu, ditawarin mau yang bagus ga mba, tapi bayar lagi, alhasil, nominal yang Icha keluarin jauh dari yang tertera di atas menu.
Hehehe.
Tapi tidak terlalu mengecewakan, malah pengen deh balik ke sini lagi, walau terus bertanya, kapan?

5. Salon Bafa

Khalifa Salon (Tangerang Selatan, Pamulang)

Aku dan Jaketmu

Ada banyak hal yang terjadi antara aku dan jaketmu, merasakan bijakmu menghadapiku dengan cara memakai jaketmu.

Dihari-hari terberat dan ingin sebuah dukungan, aku segera memakai jaketmu, bersensasi kau ada disini, menemaniku berbicara dan mendengar sudut berbeda dari masalahku.

Beberapa hari kebelakang, aku merasa begitu jauh dari kamu, padahal kini menyatunya kita tinggal hitungan minggu. 4minggu lagi, sebelum kau meresmi mengikatku dan meletakkanku disisimu.

Berkali rasanya ingin menangis, aku takut, pada hari-hari penantian yang terasa sangat panjang, pada mudahnya hati dibolak-balikan. Maafkan icha mas, tetap saja ternyata Icha masih bebal dan tidak bisa mengerti arti sabar yang sering mas nasehatkan.

Aku dan jaketmu, bersinergi disini. Sama-sama berharap mendengar kabarmu, sama-sama berharap sebentar saja kamu melepas kesibukanmu, bukan, bukan untuk aku dan jaketmu, tapi untuk kamu. Malam-malam aku dan jaketmu habiskan dengan memandangi dinding langit. Membisu dalam gejolak dan asa campur aduk. Dan sekali lagi, aku dan jaketmu, berharap sejenak kamu sadar, ada kami disini.

#ketika sepi meresap kalbu#
aku dan jaketmu
CBU
09:02
H-28

Jumat, 23 November 2012

Ketulangan

Bismillah..

Hiyaaaaaaaaaaa
Pernah merasakan tulang nyangkut di tenggorokan ga?
Hari ini Icha makan Ikan Gurame Cabe Ijo di Simpang Raya Pasar Tanah Abang.
Pertama kali makan ini, rasanyaaaaaaa masya allah, nikmaaaaat banget, makanya Gurame Goreng Sambel Ijo ini jadi makanan paporit tiap makan disini.

Tapi apaah daya, lagi makan asik - asik, tiba- tiba merasa ada yang nyangkut di tenggorokan. Huaaaaa

Rasanya sakit banget
Saking mengganggunya, beberapa kali Icha mau muntah, terus ga bisa nelen, sakit, subhanallah

Terus dikasih Tips sama Mama:

"Piringnya diputer-puter sambil baca bismillah, nanti ketulangannya ilang."

Reaksi Icha: Bengong, hiyaaa si Mama, ga tau apa Icha paling anti dikasih saran yang tidak bisa dicerna logika dan ga berdasar seperti itu.

Terus dikasih saran sama Bu Ning:

"Makan nasi tapi ga dikunyah sama didorong pake minum"

Nah, saran yang ini baru mau Icha laksanain, dan alhamdulillah, langsung lega.

Selama menit-menit ketulangan itu Icha sudah mikir macam - macam, yah dioperasi deh, yah ga bisa makan lagi deh, yaaaaah. Hahahaha, oke, ngaku deh kalau Icha itu Miss Lebay.

Menikmati tenggorokan yang atas seizin Allah sembuh dari ketulangan.

Jakarta, Kamar Tercinta, 3 menit jelang Isya' (19.00)

Wajah

Bismillah..

Siang ini selepas pulang ngajar, menemani mama dan Bu Ning ke Pasar Tanah Abang lagi.

Kali ini bukan ingin bercerita serunya belanja (yeeaaaah, im normally girl, cinta belanja bahkan cinta tempat belanja, langsung istighfar)

Hari ini ingin bercerita tentang wajah-wajah yang Icha temui di Pasar Tanah Abang siang ini.

Pernahkah teman - teman menjelajahi suatu tempat dan memperhatikan wajah-wajah yang lalu lalang?
Sebenarnya ini tindakan tidak sopan siiiih.
Tapi ga tau kenapa, Icha ingin saja siang ini memperhatikan satu persatu wajah-wajah yang terlihat dimata.

Aneka rupa wajah yang Icha temui.
Ada wajah-wajah pemilik toko yang tersenyum menyambut calon konsumennya, walau entah disadari atau tidak, mereka sudah letih, ga tau berapa banyak calon konsumen yang menyambangi tokonya, sekedar bertanya, liat - liat, bahkan yang nyesek, sampai minta diambilin barang dan nggak jadi?
(Walau siang ini Icha nemu satu toko yang sangat menyebalkan, dan akan Icha blacklist. Karena memaksa mama mau ga mau karena ga enak harus beli bawahan di tokonya)

Ada wajah - wajah penuh harap dari pedagang eceran disepanjang jalan menuju Blok A. Mengecer barang-barang berupa tas plastik besar, celana panjang, celana hawaii dll.

Ada wajah - wajah puas tapi letih dari berbagai jenis orang yang sudah menaklukan Pasar Tanah Abang dengan segala rupanya demi mendapat apa yang ingin didapatkannya.

Dan terakhir, wajah - wajah porter di Tanah Abang yang menawarkan jasanya, masih dengan wajah harap + letih. Wajah - wajah mereka yang menarik perhatian Icha lebih, mengembangkan imajinasi Icha hingga aneh - aneh hayoooo Icha mengkhayal apa?

Hehehehe,

Icha cuma mengkhayalkan, kira-kira dengan barang seberat itu, mereka dapat berapa rupiah setiap harinya?

Okelah jika mereka mendapatkan upah yang besar, tapi apa sepadan?
Tiba - tiba tersadar bahwa diri Icha jauh lebih beruntung dari kebanyakan orang lain, yang mereka harus bekerja lebih keras demi membayar uang kontrakan rumah, demi makan, dan sedikit pakaian.

Jadi malu, sering mengeluh dengan gaji honorer yang hmmmmm
Atau ketika bersimbah peluh ngajar kejar - kejaran waktu di NF dan merasa capek.

Hm, padahal banyak diluar sana bukan hanya berlari menjemput rejekinya, tapi mungkin sudah menggantung nafas ngos-ngosan.

#perenungan sesaat akan makna hidup
Jakarta, 23 November 2012 -Umur Mas 27 Tahun 7 Bulan pas-
Kamar Tercinta

Kamis, 22 November 2012

1 Bulan

Bismillah,,

1 bulan lagi menuju status MENIKAH.
Bagaimana rasanya?
Makin deg-degan yang jelas, tapi anehnya makin malas melakukan banyak hal. Maunya tiduuuuur aja.

Oke, Icha mengenali gejala ini, Icha sedang tertekan dengan keadaan. Ga ekstreem sih, cuma ketakutan yang over-lebay.

Hiks,

Ciri lain dari keanehan jelang 1 bulan sebelum menjadi isteri Mas adalah, hari ini Icha keramas, pake SABUN CAIR. Huaaaaaaa, apa ga kebalik tuh dunia Icha, mana baru sadar pas bilas lagi. Itupun sadar karena kok bau sampo-nya sama kayak sabun Icha ya.

Dan sinyalpun tidak bersahabat, berkali-kali kirim SMS ke Mas, masih pending.
Sampai tadi agak marah sama si Mas
Dan cuma dijawab:

"Ngaco kalau ngomong."


Hehehe..

Tulisan buat mas yang lagi puyeng diseberang sana.
Aku juga puyeng disini
:)

Rabu, 21 November 2012

Supervisi

Bismillah,,

Jelang Supervisi kedua semester ini, dan agak bersyukur dalam hati, bukan guru PNS, ahahahahaha, Tanggal 28 November 2012 besok yang di Supervisi adalah (terutama) guru-guru PNS yang sudah di Sertifikasi.

Agak letih suasana hati ini

Bukan karena banyaknya yang harus disiapkan, tapi terlalu banyak yang mesti dipikirkan, masalah walimah yang agak mulai meningkat kebutuhannya, label undangan yang belum tersentuh dan masalah baju untuk among tamu dan daftar yang harus di poto pas walimahan.

Materi kelas yang belum selesai, bayangin aja, kurang dari tiga minggu lagi tapi yang baru selesai cuma IPA. Bahasa, IPS, dan PKn tidak tersentuh. Apa kabar anak-anak itu?
Terus mengulang-ulang hapalan IPA aja mereka agak keteter.

Masalah mau kerja dimana juga mengganggu, agak khawatir nanti mau jadi apa kedepannya, yang jelas harus segera diputuskan, tawaran FullTime NF begitu menggoda, tapi disisi lain, what next dalam hidup Icha juga sangat mengganggu. Minat PNS karena iming-iming jaminan kesehatan yang gratis (maklum anak PNS). Pengalaman dibesarkan sebagai anak PNS memberikan sebuah gambaran enaknya jadi anak dari seorang Guru berpangkat Golongan IV A. Yang fasilitas kamarnya aja VVIP atau Kelas 1. Kan lumayan kan.

Mau curhat panjang lebar sama Mas kayaknya ga tega, mas lagi sibuuuuuk banget
Di SMS berkali-kali sepanjang hari baru dijawab di akhir hari, setelah lebih dari 12 jam diam.
Dan alasannnya cuma satu:

SIBUK

Hm,, menghembuskan nafaspun sekarang terasa berat, H-1 hari 1 bulan.

Rasanya cepaaaaaaaat sekali,

*menulis sambil seolah mendengarkan thousand yearsnya Cristina Peri

CBU, 9:25
Jakarta

Jumat, 16 November 2012

Buka Tutup

Setengah mengantuk menulis curhatan ini, sudah 1jam 30 menit duduk kiyep-kiyep dibis, kedinginan bekas ujan,AC mobil yang sebenarnya ga dingin tapi lumayan bikin ngantuk.

Bis tua ini jalan pelan banget, jam segini baru sampai di depan masjid sayidah chadijah. Hmm,, agak terindikasi sesuatu nih, walau musti di ceki-ceki lagi.

Jam 15 tadi,
Awalnya cuma mau numpang buang air kecil (ga numpang sebenarnya, kan bayar abis BAK), terus nanya-nanya ke penduduk sekitar jam berapa kira-kira buka tutup akan dibuka arah ke puncak, masih sekitar 1-2jam lagi.

Dan Icha-pun terinspirasi untuk shalat, hahaha. Selesai shalat ujan turun dengan lebat, berbekal jaket si mas yang disita Icha malah main-main disekitar masjid, menikmati hujan dan dinginnya udara sekitar Bogor.

Selesai semua rombongan shalat, Icha -digiring- mama masuk ke bis, padahal masih pengen bereksplorasi disekitar jalan tol yang terhambat ini.

Perjalanan masih panjang, waktu sudah menunjukkan pukul 16.25, masih beberapa lama sebelum sampai Wisma Bahtera, Ciawi.

#icha-yang pertama kali terjebak di buka tutup puncak#
masih tetap berharap ngobrol aja dirumah sama mas..

Awal perjalanan teawalk

Bismillah, tepat 13.30 bis berangkat, perlahan meninggalkan depan BSM Cipinang Jaya.

Hatiku masih resah, diamnya mas seharian sungguh mengganggu, belum lagi, jika boleh jujur, Icha tidak suka berada disini, mendingan seharian didepan laptop atau seharian ga berhenti ngajar di NF ketimbang pergi ke tempat yang memang membuat ga nyama.

Tapi, perjalanan ini tetap harus dilakukan bukan?

Sehari.

Ini cara icha menghibur diri. 24 jam dari sekarang Icha akan kembali puang, Insya Allah.
Menikmati pemandangan?
Ga juga, duduk sendiri memandang langit luar yang terlihat mendung, hijaunya pohon dan tanah kemerahan.

Masih ingin bicara banyak sama Mas, cerita semalam seolah menimbulkan ketakutan sendiri, salahkah menyatakan keraguan dan kekhawatiran?

Apa ini sebabnya tidak ada kabar sama sekali.

Ingin pulang, ingin ngajar di NF, ingin sama-sama siswa Icha saja. Dan ingin mas

#curhatan-gagal#

Kamis, 15 November 2012

1 Bulan 1 Minggu

Bismillah,,

Hari ini, 15 November 2012
Tepat 1 Bulan dan 1 Minggu sebelum tanggal 22 Desember 2012.

Janjian sama Mas di Palem Semi Tangerang, mau ke Mall Tangerang City, liat BTN Expo. Sempat ada misscomunication antara Icha-Mas-dan-Adek.

Seriusan ngerasa bersalaaaaah banget sama Ibu dan Adek, seharian bisa senyum tapi dalam hati agak-agak takut. Merasa bersalah itu sangat tidak nyaman. Pengennya langsung ketemu Ibu dan Kanty, menjelaskan masalah janjian salah tempat itu, agak ga nyaman memikirkan Mas yang harus meminta maaf padahal Icha yang salah.

Walau tetap jadi ke Tangerang City. Lihat - lihat (dan ambil) beberapa brosur rumah, sekedar mau bandingin harga, lokasi dan fasilitas aja sebenarnya. Soalnya uangnya juga belum keliatan nyangkut dimana. Insya Allah baru Februari 2013 Icha targetkan sudah pindah ke rumah milik sendiri, Insya Allah.

Dari Tangerang City, Icha ke rumah Ibu sebentar, dan ternyata Ibu juga belum pulang, setelah itu diantar Mas pulang ke rumah.

Mas mampir sebentar, main PS sama Fadil, Adik sepupu Icha, terus ambil undangan dan pulang.

Sebelum pulang sempat ngobrol banyak sama Mas.

Sempat bertanya:
Kita kecepetan ga sih memutuskan untuk menikah?

Akhir-akhir ini Icha agak terganggu dengan pemikiran mengenai biaya setelah kami menikah. Icha dan Mas sama-sama akan keluar dari perlindungan keluarga kami. Sama-sama akan memulai semua dari 0 (nol).

Icha itu terlalu realitis jadi orang, sampai hari ini, Icha belum pasti akan melepas SD, padahal dalam hati sudah sangat tidak nyaman berada disekolah dimana satu lebih berkuasa dari lain, dimana bagi mereka yang tidak ajeg seperti Icha, ini benar-benar seperti neraka. Icha ingin keluar dari sekolah ini, tapi tidak ingin keluar dan menjadi pengangguran. Maafkan Icha jika terlalu realistis memandang hidup. Tidak, bukan tidak percaya akan janji Allah, Icha cuma ingin berusaha dan berdoa, tidak sekedar berpangku tangan.

Mas, lelaki itu,,
Dia menenangkan Icha dengan mengingatkan bahwa Allah sudah mengatur itu dengan sebaik mungkin.
Mas Eka,,
Dari balik kacamatanya menenangkan Icha dengan nasihat-nasihat yang mendewasakan.

Hehehe,,,
Boleh GR ga?
Jadi merasa tenang setelah berdiskusi dengan Mas, Icha memang harus selalu diingatkan untuk tenang dan percaya pada ketentuan yang Allah kasih ke masing-masing hambanya, termasuk anak kami yang akan terlahir nanti.

Masih senyum-senyum sendiri, Mas sangat bijak deh.
Makasi yaaaa
1 Bulan dan 1 Minggu sebelum hari pernikahan kita, sebelum akad itu mengikat kita.

Makasi Mas,,

Kamar tercinta, tulisan untuk yang ter-,,,,,

Jakarta, 15 November 2012, Kamis
21:23

Selasa, 13 November 2012

Sudut Pandang

Bismillah..

Apa yang paling menyebalkan menjadi seorang guru sekarang ini?

Salah satunya, sepengalaman Icha adalah ketidak adaan dukungan dari orang tua siswa terhadap guru.
Membingungkan sangat bagi Icha pribadi, bagaimana orang tua menempatkan diri pada posisi sebagai opponent (seolah musuh) bagi guru.

Ketika siswa diberi PR sebanyak 20 butir, dimana soal itu cuma soal isilah yang jawabannya cuma satu kata, seorang orang tua siswa datang kesekolah dan bilang itu kebanyakan.

Ketika Icha marah dan mengeluarkan suara tinggi, dia bilang Icha galak dan menghasut orang tua siswa lain untuk keluar dan mengeluarkan Icha dari sekolah ini (actually, Icha memang sudah berniat keluar kok)

Kemarin, dapat kabar dari tetangga sebelah, ada seorang guru yang orang tua muridnya mencak - mencak kesekolah karena anaknya di jewer,

Kasusnya, anak ini apa ya (bukan psikolog sih, jadi agak takut menjudge macem - macem) kayak hiperaktif gitu. Semua barang dia dan teman - temannya dilempar kesana - sini, nah guru muda ini nyuruh anak ini duduk, bukannya duduk dia malah lari - lari. Akhirnya terjadilah adegan menjewer telinga si anak.

-sejujurnya, buat siapapun yang tidak setuju dengan konsep si guru ini, tolong deh, gantikan Icha atau si guru ini untuk mengajar dikelas dengan 30-40 siswa yang semuanya ngomong, yuk kita uji kesabaran kita-

Ternyata si anak ngadu ke orang tuanya, dan si orang tua sampai men-visum si anak dan marah - marah datang ke sekolah. Beruntung loh sebenarnya si orang tua ini, siswanya bukan anak Icha, karena yang ada tuh orang tua akan Icha suruh gantiin Icha seharian dan akan Icha liatkan seperti apa perilaku anaknya.

Lain cerita terjadi pada kelas 1 (bahkan 2)
Bu Ning, Guru kelas 1 sering loh membereskan dan membilas bekas BAB siswa-siswanya, tapi tidak ada rasa bersalah atau permintaan maaf yang keluar dari orangtua siswa atas perilaku anaknya.

Ingin rasanya teriak
"Pak Bu, kami tidak bertanggung jawab penuh loh atas anak bapak ibu, setidaknya bukan untuk urusan kotoran anak bapak ibu."

Yang miris, ketika nilai anaknya jelek, Icha panggi orang tuanya ke sekolah, yang datang cuma setengah dari jumlah siswa yang dipanggil, kemana yang lain?
Entahah, bisa jadi, bagi mereka, sekolah adalah bentuk lain seperti penitipan anak.
Tapi, begitu pembagian raport, mereka lebih judes karena nilai anaknya jelek,,

Halllllloooooooo,,, setiap jam pelajaran durasinya 35 menit, setiap pelajaran durasinya 2 jam, setiap hari cuma 4-5 jam saya berinteraksi dengan anak ibu dan bapak, jadi saya butuh PR untuk melatih anak ibu da bapak dirumah, tapi mengapa ibu-bapak mengeluhkan jumlah PR?
Mengapa tidak mendampingi anak bapak - ibu belajar dirumah?
Mengapa cuma bisa menuntut?

 Jika kami memarahi anak bapak ibu selama disekolah karena PR yang tidak dikerjakan, nilai ulangan yang jelek, atau menjahili temannya berlebihan bapak-ibu akan datang kesekolah, bawa wartawan ecek-ecek, bawa polisi, dan lainnya

Jika kami terluka karena anak bapak - ibu, baret-baret akibat ditendang anak bapak-ibu, kami juga kah yang salah?

*emosi

SDN CBU 10, Marrisa Syarif Tanjung, S.Pd


Minggu, 11 November 2012

What next?

Bismillah,,

Ada kah satu manusiapun yang pasti yakin akan apa yang akan terjadi pada dirinya dikemudian hari?

Setiap manusia bebas merencanakan, merancang dan menjalankan proses untuk masa depannya, tapi tidak ada satupun yang mampu menjawab dengan pasti yang akan terjadi dalam hidupnya, dimasa depan.

Seperti icha siang ini, sadar bahwa ada disimpangan hidup yang apapun keputusan yang icha ambil akan memberi pengaruh terutama untuk icha sendiri dan tanpa sadar banyak orang diluar icha.

Mendidik, icha rasakan sebagai sebuah perayaan atas kehidupan, dulu, masa-masa awal kuliah, mikirnya nanti guru adalah profesi utama, tapi bukan sumber pemasukan utama, dan sekarang, dihadapan icha muncul kenyataan-kenyataan dimana uang juga menjadi pertimbangan ketika kita menjadi seorang pengajar.

Atau, benar-benar menghentikan kegiatan dan sesuatu yang icha cintai dengan mendidik manusia lain dan fokus pada pendidikan anak ica saja kelak?

Ternyata, memutuskan untuk menikah tidak hanya berkonsekuensi akan perubahan status dan tanggung jawab.

Tapi juga, kemungkinan perubahan akan mimpi, harapan, dan cita-cita.

Hanya mampu berharap proses yang diambil benar dan mempu melaksanakannya dengan baik.

#ahad-galau#

OTW perpumda dki
10:53
jakarta, 11 november 2012

Sabtu, 10 November 2012

Curhatan Pengendara

Setuju ga kalau Icha bilang pengendara paling MENYEBALKAN seantereo jagat adalah pengendara motor?

No hard feeling ya...

Icha pun cuma seorang pengendara motor biasa yang merasa tidak nyaman dengan kelakuan banyak pengendara motor lainnya. (dan sejujurnya, Icha pun pengendara motor yang buruk juga loh,,)

Kelakuan Pengendara Motor yang Icha cermati setelah sekian lama menjadi pengendara motor:

1. Suka seenak jidat ambil jatah pejalan kaki. Motor naik ke trotoar bukanlah hal baru yang bisa ditemui hampir dimana saja. Benar ga?
Kadang, ketika Icha menerapkan penanaman bagi diri Icha sendiri untuk tidak melakukan itu, Icha jadi merasa risih sendiri, bukan risih karena tidak melakukannya, tapi karena banyak pengendara motor yang malah marah karena "merasa Icha ga bergerak maju-sekalipun lewat trotoar"

2. Suka memaksakan diri untuk tetap lewat padahal itu mobil didepan sudah mepet mau belok. Yang paling parah dengan kecepatan tinggi.
Bener ga?
Di tikungan suka ketemu kejadian kayak gini ga?
Sebenarnya Icha sendiripun kadang melakukannya -NGAKU-
Ada perasaan puas ketika adrenalin menguasai dan berhasil keluar dengan perasaan lega dari situasi mencekam kayak gitu.Huehehehe

3. Pengendara motor itu adalah orang-orang yang husnudzonnya paling tinggi
Ya ga?
Mau belok mah udah ga jaman pake lampu sen, Lampu sen dipakai hanya untuk orang -orang jaman dulu kalau mau belok. Terus kalau ada kejadian mau belok kiri dari sebelah kanan, terus ga pakai sen, terus main belok aja, terus ternyata ditabrak, kira-kira nih, yang marah yang mana ya?
Jadi, benarkan ya, mereka yang belok ga pakai sen adalah orang - orang yang mempunyai sifat husnudzon yang tinggi kan ya?
:)

4. Pengendara motor adalah orang yang kadang -errr sering apa kadang ya- buta warna, agak susah gitu membedakan warna merah, kuning, dan hijau, hampir semua warna berubah jadi hijau, ya ga?
Padahal itu warna lampu udah berubah jadi merah tapi tetap saja akan berwarna hijau buat beberapa -errr kebanyakan- dari mereka.
Jadi, seseorang akan terlihat aneh ketika tetap diam di lampu merah ketika sedang merah akan terlihat aneh ga sih?

Apalagi ya?
Ya sudahlah, nanti kan bisa diedit setelah ingat ya..

Hehehe
*seorang pengendara, seorang pengajar, seorang calon isteri*

H-49 jadi Mrs. Eka



Kamis, 08 November 2012

Peyut

Eyaaa,,
judulnya imut bangetzz yak,
yup, kalau dihitung-hitung sudah 2 hari ini maag Icha kambuh melulu, tiap bel pulang berbunyi atau sebelum adzan ashar berkumandang, perut icha mendadak ga enak. Gabungan antara nyeri dan eneg ditambah mual (eh bedanya opo toh??)

gara-gara itu juga setiap malam icha cuma tidur melingker nahan perut sakit, ga biasa minum obat, paling kalau besok kambuh lagi, baru minum obat.

Karena bukan dokter, ga berani menegakkan diagnosis, tapi membuat beberapa hipotesis. Halah, sok berbicara keren, padahal ga tau artinya :P .

Kemungkinan:
1. Tegang mikirin tanggal 22 Desember

2. Pola makan yang lagi ancur to the maxs, kadang sampai ga ingat makan, atau minimal makan cuma mie rebus di kantin bu mami,, :@

3.apa ya..

Kayaknya cuma dua itu aja deh, dan kalau dipikir-pikir lagi, secara tidak langsung sumbernya cuma 1, persiapan tanggal 22 desember, yang tidak icha sadari (sebenarnya baru sadar pas nulis ini), sudah tinggal 1 bulan 2 minggu lagi, huaaaa #histeris#
:D

sepanjang pulang dari NF Delima, icha mikir deh, kalau Icha setegang ini, apa kabar mas ya?

Terakhir kali berurusan sama mas itu hari Senin, itupun setelah berkali-kali Icha kirim SMS dan WhatsApp, topiknya pun soal souvenir, mau ditambah atau ga, dan responnya juga ga jelas, dia bilang ga usah, lah tapi souvenir kita jumlahnya mepet sangat, mau jalan sendiri juga takut jadi masalah sama di mas.

Hemmmm,,

ujian pertama ya booo..

Wajar sih sebenarnya, si Mas menargetkan akhir November ini semua pekerjaannya di sekolah harus selesai, jadi bisa menyambut Desember dengan tenang, okay, kalimat terakhir itu cuma prediksi Icha aja, hehehe

Kira-kira nih, kalau si mas tegang, ekspresinya gimana ya?

Halah,,

#menulis seolah ditemani thousand years-nya cristina peri#

hahaha
jakarta, kamar ternyaman didunia
8 november 2012

Wisuda

Bismillah,
menulis kisah hidup tentag hari kemarin benar-benar kayak sebuah hal lain terlupakan tapi sangat mengharukan

Memulai pagi seperti biasa, bedanya pagi kemarin, 1 November 2012, Icha dan keluarga menghadiri upacara wisuda di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Jiyeeeee

Berangkat jam setengah 6, sampai sana jam setengah 7 kurang, eh kok rasanya kepagian yah, tapi apalah daya, ketika bunda ratu sudah bertitah maka seluruh kerajaan akan takluk, hehehe.

Berangkat dari rumah hanya mengenakan kebaya (ncim ya namanya kalau ga salah) berwarna pink fanta yang (menurut icha) sangat manis. Toga masih ditenteng-tenteng, bingung pakai toganya yang benar seperti apa.

Sampai kemayoran malah bingung cari sarapan, beruntunglah pak darma, teman baik papa sekaligus yang mengemudikan mobil ke kemayoran sedikit tahu daerah sana, jadilah sarapan dipinggir jalan, walau sampai sana tetap kepagian, eh tapi ternyata tetap sudah macet loh. Ckc
jam 7:00 Dwi Septiana, sahabat icha dari SMA, yang walaupun telah terpisah fakultas, ternyata ditakdirkan Allah untuk lulus diwaktu bersamaan, datang. jepret-jepret sebentar terus masuk ke dalam gedung.

Akibatnya Cuma sempat ambil sedikit foto sebelum masuk ke ruang sidang wisuda. Jam 8.00 ruang sidang sudah dibuka, mama-papa-daffi masuk dari pintu masuk orangtua, icha kucluk-kucluk sendirian masuk dari pintu wisudawan, rasanya sepi, 2tahun lalu, teman-teman sekelas lulus berbarengan, semakin tahun, semakin sedikit angkatan 2006 di kampus, menghibur diri dengan bilang, “bersyukurlah, setidaknya Icha lulus”

Sempat mengharapkan kehadiran mas pagi ini, tapi cukup terhibur dengan SMS dari mas (cuma SMS masaaaa’) yang bilang selamat sekaligus maap, hehehe.

Jam 8 kurang acara dimulai, ga mulai juga sih, cuma agitasi aja. Nyiap-nyiapin mantan mahasiswa yang seliweran sana sini. Icha juga sempat jadi anak ayam kehilangan emaknya, sibuk muter sana-sini cari mama-papa yang ga tau duduk dimana, juga agak nyesel, ga bawa camdig ke tempat duduk. Jadi kehilangan momen-mone wisuda dalam ruangan. Ya sudahlah, nanti saja di S2 kita tebus (kalau kata daffi, S2 dari hongkong, S1 aja lulusnya lama lo cha) hehehe.

Wisuda, overall, berlangsung biasa banget, ga ada kesan mendalamnya, secara pemindahan kuncir dari kiri ke kanan dilakukan secara masal oleh wisudawan masing-masing, dengan instruksi “semoga” hahaha, jadi iconic tuh kata-kata selama GR dan wisuda.

Baru setelah sesi sidang senat, acara pemindahan kuncir dari dekan ke mahasiswa, FE UNJ meluluskan 400an mahasiswa, wew, jumlah terbanyak untuk wisuda sesi pagi itu.




 Selesai wisuda, rencananya mau foto sesi sama Indah, secara angkatan 2006, ekopnya cuma kita berdua yang lulus semester ini, tapi apalah daya, penuhnya manusia pagi jelang siang itu membuat kami terpisah, agak sedih dalam hati, karena belum tentu momennya akan terulang.


Selesai wisuda langsung meluncur ke tanah abang, beli seragam untuk panitia laki-laki, errr,,, ternyata hari kamis itu tetap tidak bisa full focus ke acara seneng-seneng pasca wisuda ya, tetap kembali memikirkan walimahan.

-perjalanan masih panjang-
dipotong dulu ya cerita hari ini
#mas wife wanna be#

jakarta, 5november2012, 9:45
1bulan, 2 minggu, 3hari sebelum jadi isteri mas eka
5hari setelah resmi dilantik jadi S.Pd
-alhamdulillah yang tidak berhenti terucapkan-

Ditulis dirumah, di selesaikan di SDN CBU 10
Diedit di NF
(rutinitas biasa, yang penuh harap akan menjadikan Icha luar biasa)

Tukang Jahit Hunter

Grrrr,,
ini mungkin ekspresi paling tepat dalam menyikapi sikap Icha yang labil luar binasa, eh? *lebaaaay*

Awal merancang resepsi (dan akad) Icha bilang baju akad sewa aja, sayang sekali seumur hidup, belum tentu bajunya akan dipakai lagi. Waktu berjalan, tiba-tiba ketika waktu semakin mepet Icha punya ide nyeleneh, JAHIT BAJU AKAD AJA AAAAAH.

Huaaaaa,,, Mulai lah searching-searching di
FB, Google, dan bahkan Twittertentang design dan sekalian penjahit baju akad yang keren, murah dan keren tepatnya *teteuuup booo*
Nemu di FB akun seseorang yang dia merancang sekaligus menjahit baju walimah untuk akhwat namanya Ummu Asma’, coba tanya-tanya, eaaaa, overbudget chuy, muter otak, iseng nanya ke tukang kain di pasar Jatinegara denga bahan yang sama kira-kira abis berapa ya?

Ternyata harus keluar uang 500rebu untuk membeli bahan yang sama, modif sedikit di sana sini dari gaun sebenarnya mulailah berburu tukang jahit yang oke punya (sekaligus murah, dicatat ya sodara – sodara, sekaligus MURAH tapi ga murahan!)

Mengandalkan pengalaman dari teman – teman kampus yang sudah terlebih dulu menggenapkan statusnya, Icha berburu beberapa penjahit, mulai dari penjahit wanita di dekat kampus UNJ, namanya Cik Ros, ga ketemu karena ternyata hari Ahad itu Cik Ros libur.  Berburu lagi langsung ke daeran NF Buaran, boutique apah gituh, lupa namanya, ternyata sampai sana boutique-nya sudah ga menerima jahitan lagi. hadeeeeh, mulai lah kembali ke andelan utama, GOOGLE.

Dapat daftar penjahit khusus (setidaknya yang ukur, wanita) di trust modeste, sempat ke salah satu penjahit wanitanya, soalnya dia yang paling deket dan yang buka ahad setelah idul adha kayak gini.

Pas sampai sana ternyata tile cornellinya kurang semeter, yoo wis, rencananya mau balik lagi senin besok, mana harganya juga mahal ya booo *mikir dalam hati*

Ditengah jalan si mas kasih ide untuk jahit di langganan Ibu aja, tanpa pikir panjang Icha langsung ke Tangerang siang ini, sampai sana langsung minta diantar Ibu ke penjahit langganan ibu, dari hasil wawancara dan tanya-tanya desain, kayaknya icha cocok sama yang ini, akhirnya, deal sama penjahit langganan Ibu walau kayaknya akan bolak – balik Jakarta-Tangerang demi sebuah gaun, eh ga apa juga sih, kan bisa sekalian mampir ke camer, halah, hehehehe

-Lelahnya seharian-
Nb: Hari ini juga test food di Anggraela, hmmm, lumayan lah, walau rasanya ga ada yang terlalu NONJOOOOOK

Jakarta, Kamar Tercinta
Ahad, 28 Oktober 2012 (84 Tahun setelah sumpah pemuda ya?)
1 bulan, 3 Pekan, dan 4 hari sebelum jadi Isteri Eka Dermawan, Insya allah

Hantaran Hunter Part 2

cerita setelah tanggal 13 Oktober 2012,,

Bismillah..

Dari Jam 11.00 – 14.00-an, berburu barang untuk hantaran di Pasar Tanah Abang ternyata tidak cukup. Tanah Abang yang segede itu ternyata belum sanggup diputari semua, eaaa

Jadilah kemarin, 20 Oktober 2012 mama dan Icha hunting hantaran ke Pasar Mester, Jatinegara, sekalian Fiksasi souvenir di Zidan Souvenir.

Berangkat dari rumah jam 12.00, acara belanja (yang selalu menyenangkan untuk Icha berlangsung selama 3 jam)

Fiksasi ke Zidan Souvenir 30 menit.
Cari jubah mandi, dan perlengkapan pribadi 1 jam
Cari Kebaya untuk wisuda, (sering diledekin, abis dapat Ijazah langsung Ijabsah, hahaha) makan waktu 30 menit
Cari sepatu (kemarin di Tanah Abang cuma beli sendal) 30 menit lebihan.
Cari jilbab dan dsb 30 menitan lebih juga.
Belum makan, 30 menit sendiri
(sebenarnya total waktunya lebih dari 3 jam, hehehe.

Tapi puas aja, karena,, ya pastinya belanjanya dan barang-barangnya

Kalau dipikir – pikir lagi, aneh ya, kalau baca-baca blog – blog curhatan persiapan pernikahan, kayaknya yang disiapin itu mahal – mahal dan bermerk, tapi, ga tau kenapa Icha sendiri ga terlalu mentingin merek, selama nyaman dipake kenapa nggak?

Agak kampungan ya seleranya… #edisi ga pede#

Hantaran hampir selesai, hari ini Jadwalnya balik ke Hi – Print, hayuuuuu

*Jakarta, Kelas IV B, 4 menit lepas dari jam 12, Senin, 22 Oktober 2012
(eh, bener-bener kurang 2 bulan pas yaaaa…

Hantaran Hunter Part 1

Bismillah, masih berlanjut nih cerita tentang persiapan jelang acara sekali seumur hidup (insya allah)

Kamis – Sabtu (11 – 13 Oktober 2012) si mas pergi ke Bali dari sekolahnya, memanfaatkan kesempatan itu juga, Icha, Ibu, dan Kanty jalan ke Tanah Abang untuk cari hantaran hari sabtu, 13 Oktober 2012-nya.

Jumatnya Icha malah demam, badan ga enak banget rasanya, maunya cuma 1, tidur. Padahal udah excited banget mau jalan sama calon ibu dan calon adik perempuan (finally, adek perempuan, alhamdulillah, hehehe)

Sabtu pagi, tetap memaksakan diri untuk berangkat, SMS pak Kepsek (izinnya sakit, eh jelang siang maah jadi pemburu hantaran di Tanah Abang, Hahaha)

Jam 9 Pagi berangkat dari rumah, karena masih demam, ga jadi bawa si Merah, mengandalkan angkot menghadapi macetnya jalan menuju Tanah Abang (padahal Sabtu yah). Jam 10 lewat banyak sampai di Tanah abang, berbekal Hape masing – masing, saling telepon sama si adek. Dalam hati sempat deg-degan, maklum, ini untuk pertama kalinya jalan sama bakal keluarga Icha. Sempet takut – takut perburuan hantaran ini ga akan asik, atau Icha akan keliatan Kamseupay-nya, hadah.

Ternyata, asik juga jalan bareng adek dan ibu. Hehehe, walau sebenarnya, Icha sering banget nyusahin mereka karena selera Icha yang memang agak susah ditaklukan, soalnya Icha percaya dengan aliran,

“Membeli barang yang membuat Icha jatuh cinta pada pandangan pertama”
Hmmmm,, hampir seperti kisah icha dan si mas, jatuh cinta pada pandangan pertama di parkiran meni. qiqiqiqiqik.

Pertama sampai, mampir ke toko pakaian dalam, oh noooooo, dengan muka memerah, Icha bilang, Bu, Icha beli sendiri aja ya, hehehe. maluuuuu

Jalan lagi cari perlengkapan shalat, nah, disini mulai deh ke-anehan Icha yang seleranya tuh gampang – gampang susah untuk ditaklukin. Suseeeeeeh banget, ga bisa langsung bilang IYA. maunya cari perbandingan harga, mutu yang bagus dengan harga yang lumayan (hmmm, efek latar belakang pendidikan ga yah ini -anakekonomidetect-)

Setelah naik turun beberapa lantai, akhirnya nemu lah alat shalat yang Icha mau di lantai basement. Jadi nyadar sendiri, anak macam apa gw ngebiarin ibu nurutin mau gw sampai – sampai beliau naik turun tangga gitu

*pentung*

Perburuan selanjutnya adalah Gamiiiiiis

Nah nah yang ini Icha lebih kelewatan kayaknya, bener-bener muter-muter sebelum akhirnya kembali ke toko yang awal dan beli disana, huaaaaa, ibuuuu, maaf ya Icha durhaka
Acara belanja hantara ditutup dengan beli Tas dan Sendal (yang ga usah harus dijelasin lagi kayaknya semuter apa), yang jelas Ibu akhirnya disuruh istirahat sama Kanty di bangku dan membiarkan Icha dan Kanty yang muter – muter.

Walau begitu, Icha lega dan seneng aja, proses belanja bersama semoga kelak akan lebih menyatukan Icha dengan keluarga Icha yang akan segera Icha masuki.

#peluk sayang Ibu dan Kanty#

Jakarta, 21 Oktober 2012, 8 menit jelang 2 bulan sebelum resmi jadi isteri si mas, Insya allah.

Undangan Hunter Part 2

melanjutkan kemarin,,

Bismillah, setelah hari Jumat, 19 Oktober 2012, nyaris
ga dapet apapun
Akhirnya Sabtu, 20 Oktober 2012 maksa mama untuk ikut Icha ke Pasar Tebet (atau manapun yang jual undangan pantes dan murah).

Keluar dari CBU 10 ter…….. , mama minta ke Jalan Waru, Rawamangun, mama bilang, disana ada banyak percetakan, masa ga ada undangan, dalam hati cuma bisa gumam, Mihiiiiiil miiiiih, tapi, sebagai calon Ibu (aamiiin) Icha kan ga pengen ya nasihat dari Ibu ke anak gadisnya diacuhkan nantinya, sok atuh ke Rawamangun.

Sampai Rawamangun, sempat makan di Sederhana (dan sejujurnya bersyukur ke Rawamangun dulu, hehehe), setelah itu, sempat tanya kesana – sini untuk masalah undangan, ternyata jatuhnya jauh lebih mahal ketimbang shidiq atau bahkan ka danang . udah gitu model di Rawamangun ga bisa mesen sesuka hati, jadi diitung – itung beneran jauh lebih mahal.

Jam 15.00 mama akhirnya mau juga diajak ke Pasar Tebet. Dan tanpa perlu memakan waktu lama, kami men-DP kan undangan di Hi Print Pasar Tebet, ga sabar mau lihat hasilnya, cuma baru besok ke sana lagi kasih data-datanya, hufh, pejalanannya masih panjang sepertinya, belum masalah draft yang ntah kapan jadi, bismillah saja lah, semoga semua diperlancar.

Okeh, setelah di liat – liat lagi, hampir semuanya sudah jelas dan di DP, semoga allah memudahkan langkah Icha dan mas Eka

Undangan Hunter Part 1

bismillah,,

judul yang lebay untuk 2 hari yang zuper.

Ketika masalah KUA selesai hari Selasa, 9 Oktober 2012 kemarin, mama-papa-ibu-para tante mulai mencereweti masalah undangan

kalo dipikir-pikir, dari lamaran tanggal 22 September kemarin ke nikahan nanti kita punya waktu 3 bulan pas. beeeuuuh, kebayang dunk ribetnya nyari WO, Catering, Souvenir, urus surat KUA, Gedung dll… masalah printilan kayak hantaran juga lumayan menguras pikiran (dan uang). Tapiiiiii, seorang Marrisa Syarif Tanjung dan Eka Dermawan ternyata punya hobi mengaretkan hampir semua urusan pernikahan. Ketika papa mulai misuh – misuh nyari gedung sana – sini, Icha dengan oonnya bilang, kecepetan pa. dan berakhir lah percakapn tersebut dengan sukses Icha diceramahi sana – sini.
Tanggal 7 Oktober, ketika keluarga Icha main ke rumah ka Eka, yang jadi trending topic adalah,

KUA udah siap cha?

Dan reaksi Icha, “hhhmmmm,, menurut jadwal (dadakan) Icha dan ka Eka, nanti aja akhir Oktober diurus”. daaaaaan, Icha + Ka Eka (yang lagi asik ngumpet di warung bapak) sukses diceramahin.

Hahaha, capeng macam apah kita berdua inih

Urus surat KUA ternyata gampang kok.

Karena Icha numpang nikah, maka, berikut ini adalah urutan kegiatan Icha sampai ketemu penghulu:

1. Minta surat pengantar dari RT untuk ke RW dan Kelurahan (Satu surat kok biasanya), jangan lupa siapkan uang secukupnya untuk KAS RT.
2. Setelah itu, kucluk-kucluk ke kantor seketariat RW untuk minta surat pengantar ke Kelurahan.

___dua proses diatas membuat Icha bolak-balik 3 kali, soalnya ternyata KK yang ada fotonya udah ga berlaku__

3. Jangan lupa bikin surat belum pernah menikah di RT atau RW (siapkan uang untuk KAS RW dan Materai 6000 satu lembar)

4. Ke Kelurahan (Jangan lupa bawa FC Kartu Keluarga, FC KTP pribadi dan ORTU), sekedar saran, nanti ini semua akan diambil sekalian surat keterangan belum pernah menikah, ketimbang di KUA nanti disuruh buat lagi, maka, FC lagi aja deh segerombolan surat – surat ini.

5. Ke KUA, bilang mau urus numpang nikah, (Icha masa’ kena 100rebu, padahal cuma untuk selembar piagam ketik. huaaaaaa TT–TT)

6. ke KUA tujuan kita akan menikah, biasanya dari sini akan diarahkan ke penghulu dan silahkan lakukan tawar – menawar dengan pak penghulunya. (Datang ke sini, MUSTI KUDU’, WAJIB calon suami a.k.a CAMI dan calon isteri a.k.a CANTIK eh salah CAIS, hahaha singkatan yang aneh)
okeh, kembali ke 2 hari belakangan ini, ketika semua sudah FIX, dari Gedung, Penghulu sama WO dan Catering, saatnya berburu undangan.

Sejak ketemu terakhir sama si mas (galau, kadang dipanggil Mas, Aa, Kakak, bahkan Agan Eka, halah) Icha udah cerewet minta si Mas teleponin  temannya yang buka usaha percetakan, dan baru terlaksana tanggal 16 kemarin, liat – liat contoh undangan, nego – nego via SMS, ternyata templatenya ga bisa diubah, udahlah Icha galau sangat dari tanggal 16 sampai tanggal 19 kemarin sibuk online cari percetakan yang oke tampilan dan harga. Tanya sana – sini, interogasi para alumni manten dan bakal calon manten. Hingga di Gugel, ketemu weddingku.com buka-buka ternyata ada pusat percetakan undangan di Tebet

Ditengah ke galauan parah (sungguh hiperbolis) kebetulan sahabatku, Dwi Septiana, menyapa Icha di WA, daaaaaan, jadilah Dwi tumbal nemenin Icha ke Tebet.


Jumat, 19  Oktober 2012
Jam 10.30

Selesai Binroh di Kantor KASI Jatinegara, meluncur ke kampus tercinta, UNJ dihati, ambil toga dan janjian pergi ke Tebet sama Dwi.

Ternyata urusan wisuda ga segampang itu, baru jam setengah 3 semua urusan kampus selesai. Jam 15.30 sampai di Pasar Tebet, sungguh, undangan disana bikin kalap ngeliatnya, bagus – bagus, unyu – unyu, tapi sadar, dari awal udah diwanti – wanti sama si mas, mama, umi, dan ibu
“undangan sepantesnya aja, jangan mahal – mahal, kan undangan akan dikasih ke orang, mending disimpan, palingan langsung dibuang”

Hiks, dan ternyata memang susah mencari undangan dengan syarat pantes dengan harga murah. Sempat mampir – mapir ke beberapa toko, tapi jadi ciut sendiri dengar harganya. Dari rumah udah sangat berniat undangan ga boleh lebih dari 2500/pcs. ternyata yang harganya segitu biasa banget undangannya.

(agak) putus asa, Icha dan Dwi, duduk minum di halte depan Pasar Tebet, muka Icha udah dilekuk-lekuk. Mana si Mas juga susah dihubungi, ditelepon ga diangkat, disms ga di jawab, hadaaaaaaaaaaaah.  Memutuskan pulang setelah 30 menit disana.

Mampir shalat di Masjid Nurul Iman, Cipinang Elok, ngobrol – ngobrol sebentar, dan mengantar Dwi pulang. Kegalauan masih tetap mencengkram, halaaaaaaaaaaaaaah




Awalnya

bismillah, lama sudah tidak apdet,
cerita dimulai dari tanggal 22 September 2012, walau sebenarnya ceritanya jauh lebih panjang dari pada itu.
22 September 2012, jam 13, Icha resmi dilamar laki-laki itu, pria yang telah menunggu Icha selama hampir (jelang) 4 tahun, ejiyeeeee,, hehehe. pede amat gue!

Kalau diinget lucu juga, ungkapan lamaran pertama dia ucapkan bulan Mei 2009. dan berakhir ditolak dengan sukses sama keluarga Icha (secara dia dan icha masih sama – sama kuliah)
Waktu berlalu, ternyata rasa itu masih ada ya?
Lamaran kedua diungkapkan dari percakapan pendek tentang Ms.Word yang bermasalah. dari canda tentang meng-hack web UNJ yang berakhir dengan tertegunnya Icha mendengar dia berkata “Kalau saya bisa nge-hack web UNJ, kamu jadi isteri saya ya”

bwahahahaha, lamaran romantis yang bikin Icha bingung jawabnya. hahaha, bercanda diiiiiing

Lamaran main-main itupun icha acuhkan, walau GR juga sih
Hingga 5 hari setelah kelulusan Icha, laki-laki itu datang kerumah dan mengungkapkan keinginannya untuk memperistri Icha langsung ke ortu. cuma bisa (lagi – lagi) bengong, niat amat maaaaas, dan paapa cuma bisa menjawab
“karena saya pernah menjanjikan akan melepas Icha setelah icha sidang, maka lamaran kamu saya terima”

dan,, cerita sesungguhnya pun perlahan sedang disiapkan.

-Lanjut besok ya, insya allah-
Kamar tercinta, 19 Oktober 2012, 8menit jelang 20 Oktober

Memuai Pertama,

Gara-gara susah ngepost di wordpress, mau coba blogspot lagi ah,,

Segera mengekspor tulisan - tulisan di WP, niatnya sih akan jalan dua- duanya, Insya Allah

:)

Selamat pagi semua,
*menikmati secangkir kopi dan 3 keping Oreo*