Rabu, 16 Maret 2011

Review Novel : Malam Tanpa Akhir (Endless Night)




Penulis: Agatha Christie
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2005
Jumlah Halaman: 1-286 Halaman

Bertemu dengan lelaki baik, yang mencintai kita, dan kitapun mencintainya adalah impian sebagian besar wanita. Pulang ke rumah dengan perasaan tenang, dengan sebuh keyakinan akan pelukan yang hangat dan nyaman, perlindungan yang diberikan serta senyum yang menenangkan,,

Terdengar begitu bagus bukan?

Terlebih untuk seorang gadis yang hampir seumur hidupnya tinggal bersama, diurus bersama orang-orang asing, yang bukan keluarganya.
Itulah yang sebenarnya dirasakan oleh Fenella Goodman (yang sebenarnya bernama Fenella Guteman).

Pertemuannya dengan seorang laki-laki disebuah jalan masuk menuju Gipsy’s Acre mengubah hidupnya, membuatnya harus menanggung risiko besar atas dasar cinta (?)

Novel ini mengambil sudut orang pertama, tokoh aku (Mike). Mike bercerita tentang kehidupannya, sebelum bertemu Fenella (ellie), menjalin perasaan-perasaan mengenai orang-orang disekeliling kehidupannya setelah menikah dengan Ellie, bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi selama ini.

Overall:
Pertama menumakan novel ini di PERPUMDA, cha seneng banget, secara penulisnya seorang Agatha Christie, tapi, mungkin penalaran Icha yang ga nyampe atau emang novel ini mengambil banyak sudut yang sebenarnya sederhana tapi kurang memberi kejutan untuk Icha. Bukan mau sok, tapi tema Misteri adalah tema yang biasa icha cari ketika icha memutuskan untuk membeli atau meminjam buku, dan novel ini sayangnya belum memberi cha kejutan yang W.O.W,, :)
ceritanya sedikit agak maksa untuk icha, endingnya emang ga bisa diduga, tapi kok terkesan ingin dihabiskan begitu saja..

no offense ya,,

qiqiqi

sekian, tapi, sejujurnya, novel ini bagus
:D

Selasa, 08 Maret 2011

Review Buku : KFC -Kost Full Colour


 


Penulis: Cyntia Surentu
Penerbit: Grasind
Halaman: ix-177
Jakarta, 2004

Buku ini bercerita tentang suka dukanya menjadi anak kos. Kos di Kos Full Colour mungkin adalah impian banyak anak kos didunia, kos dirumah mewah yang bisa dibilang semua ada dengan harga yang ga terlalu mahal dan dimasakin pula sama ibu kosnya,, belum lagi lauk pauk nya yang ga bisa dibilang sederhana. Berdasar semua itu, Icha kadang suka terbesit sendiri, benarkah kostan seperti ini ada didunia?

Hahahaha,,
no offense ya,,

piss

Overall, ceritanya ga terlalu membuat Icha ngakak, cukup tersenyum. Karena ceritanya ga rumit dan gampang dicerna, buku ini habis dalam waktu 1 jam saja, faktor ketebalan halamannya kali ya?
Bisa ditemukan di PERPUMDA DKI JAKARTA
:D

Review Novel: Elephants Can Remember

 






Judul: Elephants can Remember (Gajah Selalu Ingat)
Pengarang: Agatha Christie
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 1-288
Tahun Terbit: 2007 (cetakan ke-7)

Ini mungkin tipe buku yang sering banget cha baca, yup, buku-buku tentang detektif, misteri dsbnya itu dah..

Apa sih menariknya buku beginian?
Seru aja, mengasah nalar, membuat icha selalu ingin dan ingin menebak apa akhir ceritanya, atau bisa ga icha menemukan akhir masalah sesuai dengan yang diinginkan oleh pengarangnya.
Agatha Christie dan Sir Arthur Conan Doyle mungkin adalah nama-nama pengarang yang bukunya ga bisa Icha lewatkan begitu saja. Walau tipis atau tebal, pasti icha akan usahakan untuk baca.

Back to this book:
Buku setebal 288 halaman ini beralur maju, walau ada penceritaan tentang masalalunya. Berawal dari sebuah pertanyaan disebuah Makan Siang Para Pengarang, sebuah rahasia masa lalu kemudian bisa terungkap oleh Hercule Poirot. Makan siang yang dihadiri oleh Mrs. Ariadne Oliver nyatanya membuat keingin tahuan Mrs. Oliver bangkit dan akhirnya melibatkan Poirot dalam penyelidikannya mengenai sebuah fakta masa lalu.

Ungkapan Gajah SELALU INGAT mengiringi langkah – langkah awal dalam penyelidikan mengenai rahasia masa lalu sebuah bunuh diri ganda di masa lalu. Tapi benarkah demikian?

Benarkah ini adalah bunuh diri ganda?

Atas motif apa?

Atau kah ini pembunuhan?

Siapa pelakunya?
Apa keuntungan yang diperoleh?

Hercule Poirot ternyata mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan ini berdasar sedikit petunjuk yang terasa biasa saja, petunjuk yang tidak penting. Juga tidak ketinggalan usaha Mrs. Oliver yang berusaha menemui “para gajah” untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya membentuk kesatuan cerita utuh.

Secara umum, menurut Icha ceritanya lumayan bertele-tele, dan (bukannya sombonng yak) Cha udah bisa tebak akhir buku ini, teka-teki bunuh diri ganda ini sejak halaman 250-an..

Tapi, buku ini tetap bagus kok, bahasanya memang sedikit menjemukan, alur yang lambat tapi kejutan yang lumayan diakhir cerita tetap membuat buku ini layak untuk dibaca, walau tidak seperti Sherlock Holmes yang (khusus buku saku), ceritanya sangat singkat dan padat yang petunjuknya agak susah dicerna kok bisa ke jawaban itu, juga jelas lebih bagus dari komik Conan yang kadang bikin Icha bingung kok si pelakunya itu, petunjuknya ga dikasih dengan jelas.

Intinya, buku ini tetap menarik untuk dibaca, terlebih penulisnya adalah Agatha Christie,,
hehehe,, ga nyambung yak,,

Buku ini icha pinjam dari PERPUMDA JAKARTA..
Met membaca
:D

Sabtu, 19 Februari 2011

Review Buku: The Trouble With Tink

yap,, ini tulisan kedua Icha di WordPress,,

bismillah,,

Judul buku: The Trouble with Tink (Ada Apa dengan Tink)
Jumlah Halaman: 110 Halaman
Penulis: Kiki Thorpe
Pnerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2007
ISBN: 10-979-22-2682-6
Status Kepemilikan: Minjem dari Perpumda Jakarta :D

Pasti banyak pembaca blog saya yang masih ingat dengan Peter Pan..

BUKAAAAAN!!!

Bukan group Band itu, tapi Peter Pan yang remaja (anak-anak ya?) yang tidak pernah tumbuh dewasa. Nah, Peter Pan ini punya sahabat peri bernama Tinker Bell, nah buku ini bercerita tentang Tinker Bell.

Di Neverland, setiap peri dilahirkan dengan berbagai rupa dan macam keahlian, satu peri hanya memiliki dan dianugerahi 1 macam bakat/keahlian. Begitu juga dengan Tinker Bell, keahliannya adalah Per~Bakat~Kuali~dan~Panci. sesuai dengan namanya, Tinker Bell ahli dalam membenarkan Kuali dan Panci di negeri peri.

Hingga suatu hari, Perkakas bengkelnya (halaaaH,,,,Hehehe) yaitu sebuah palu kecil hilang..
lalu mulai bermunculanlah masalah yang berhubungan dengan bakat Tinker Bell ini, sebenarnya Tinker Bell mempunyai 1 palu cadangan, tapi ada di Peter Pan, sedang, saat itu Peter Pan dan Tinker Bell sedang tidak akrab..

Bagaimana kelanjtannya?

Apa saja sih sebenarnya yang terjadi pada Tinker Bell akibat kehilangan palunya?

Apa Tinker Bell berhasil mengatasi masalahnya?
Silahkan dibaca sendiri..
:D

Overall: Karena ini cerita khayalan dan dengan ilustrasi yang menarik, Cha cuma bisa bilang :2thumbup untuk buku ini :D
dan asik dibaca untuk adik atau anak kita sebagai dongeng pengantar tidur.
Untuk kita juga boleh kok
:)


 

Jumat, 21 Januari 2011

Review Novel: Northern Light


 
Deskripsi buku:
penulis: Nora Roberts
Penerbit: Gramedia Pustaka
Hal: 631
Kadang seseorang harus menghindar agar penyembuhan luka hati semakin cepat, atau bisa jadi semakin parah. (icha :D )http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8588210516729340751#editor/target=post;postID=3794348779722642090

Ignatius Burke, “lari” ke suatu daerah bernama Lunacy, sebuah daerah kecil di Alaska. Pelarian ini berdasar pada trauma kehilangan rekan setimnya dikepolisian Baltimore. pelarian ke sebuah kota kecil dan terpencil itu ternyata tidak menjauhkan Nate dari tugas polisi sehari-hari. Hampir bersamaan dengan datangnya Nate kekota itu, ditemukan sesosok mayat yang merupakan ayah dari perempuan, Meg Galloway, yang ditaksir Nate, yang disangka pergi tanpa jejak dari kota itu 13 tahun yang lalu.

Penemuan mayat itupun kemudian diikuti bunuh diri oleh seorang yang mengaku sebagai pembunuh Patrick Galloway. Tapi naluri polisi Nate berkata lain. Kejutan demi kejutan dari pembunuh asli ditemui Nate disamping usahanya untuk sembuh dari luka akibat kematian teman satu timnya dimasa lalu, penemuan cinta sejati, dan luka kehidupan akibat hubungannya yang buruk dengan ibunya.

Menurut Icha:
Secara keseluruhan, novel ini lumayan. hehe, sedikit membosankan sih, tapi lumayan dah. Dari awal sampai tengah membosankan tapi menjelang akhir lumayan seru, akhirnya agak cepat selesai. tapi secara keseluruhan, novel ini mempunyai cerita yang menarik.

Satu lagi, cha sangat menyarankan agar novel ini dibaca oleh mereka yang berusia lebih dari 20 tahun atau sudah menikah. Ada beberapa adegan yang vulgar :D.

Selamat membaca, novel ini bisa ditemukan di toko buku terdekat dan di PERPUMDA JAKARTA..