Jumat, 30 Mei 2014

Jalan - Jalan Gratisan (Part I) - The Day

Sampai sehari sebelum berangkat, Icha masih belum benar - benar yakin mau kemana, setiap kali di tanya, Mas akan jawab, Lembang.

Ya udah lah ya cyiiin, secara juga jalan - jalan gratisan, semua ikutan aturan yang punya acara dong ya. Lanjut dari cerita semalam, setelah sampai rumah Ibu, Icha dan Mas Eka sempat main HT, padahal cuma sekedar, mas diruang tengah lantai atas, dan Icha dikamar Mas Eka, yak fix, kami memang kekanakan.

Skip . . . Skip . . . Skip . . .

Jam 03.45 (waaaaaaat!! Telat iki, 45 menit dari rencana bangun semula, kebayang yah, 45 menit itu sempat mandi dan beberes). Gerabak gerubuk mandi dan segala macam. Terus jam 04.30 baru berangkat, ih ini beneran telat, bahkan Kepala sekolahnya Mas Eka yang tinggal disebelah rumah Ibu, udah berangkat duluan, sumpyaaaaaaah.

Baru berangkat jam 05.52 dari Cikokol (SMP PGRI 1 Tangerang), mana pisah tol dari rombongan yang lain. Yang lain masuk tol Dalkot, bis 7 malah masuk tol BSD, ini gegaraan si Mas Eka main ambil keputusan sepihak, ahahahaha. Akhirnya, sepanjang jalan, kami jadi rombongan bis yang selalu paling akhir.

Jam 10 kurang, sampai di Tangkuban Perahu, ya ampyuuun ternyata kami kesini, kenapa ga bilang dari awal sih Ayah?
Pemandangan Tol Cipularang :)
Sempat nunggu dulu sebentar sebentar, ditinggal mas karena beliau harus bolak balik ngurus ini itu. Dan untung, ditengah jalan, HT Mas dipinjam sama temannya, jadi untuk sementara (yang benar  - benar sementara :(  ), Mas Eka jobless sebagai panitia. Huahahahaha.

Ketika Ayah Jobless, Ahahaha
Setelah nunggu yang cukup lama, akhirnya Icha dan Mas Eka berhasil naik ke mobil yang mengantar kita naik ke kawah. Yang bikin muka Icha merah malu, saking sempitnya (ya bayangin aja, itu mobil dinaikin sekitar 20 orang -kurang sih- yang umpek umpekan didalam) Icha terpaksa dipangku Mas Eka, dan kami berdua sukses di cengi-in sama teman - teman Mas Eka. Huaaaa. Ampyuuuun.

Saking malunya, begitu turun, Icha langsung ngibrit ke lain arah sama si Mas Eka. Yup, sampai si Mas muter-muter nyariin Icha. :P

Kawah Ratu yah namanya?
Wajah sumringah si ayah ketika bertemu bunda tersayang.
Iya kan yah?

Ternyata ini loh ya yang namanya Gunung Tangkuban Perahu. Hahaha, ga pernah kesini soalnya :D
Berhubung waktu kesini lagi momen Libur Nasional, (atau mungkin setiap hari ya?) Ini Gunung Tangkuban Perahu penuh banget, ada turis lokal dan turis mancanegara. Lumayan bersih. Mesjidnya juga lumayan besar (terutama bagian laki - lakinya). Apalagi ya... Hmmm...

Pas baru sampai, Mas langsung ngajakin makan jagung bakar -efek udara dingin, alibi si Mas-. Sambil menikmati kejauhan pemandangan yang asli -Masyaallah- kereeeen pake bingiiits, ditemani segelas Teh Manis Panas, yup, benar-benar segelas yang kami nikmati sangat. Ada sedikit kecelakaan kecil, Mas Eka lupa bayar jagung bakarnya. Huahahaha, jadilah kami diteriakin sama yang punya warung. ampyuuun.


Penuh siswa - siswi SMP PGRI 1 Tangerang
Makan jagung bakar dan teh manis panas, Alhamdulillah, enaaaak


Dipotoin sama siswa Mas Eka, Lounching pertama kami di blog ini :P
Semoga genggamanmu semakin erat semakin hari berlalu. Aamiiin
Oh ya, setelah bosen jalan - jalan disekitaran jalur utama, kami masuk ke jalan - jalan menuju plang Kawah Ratu yang kiri kanannya itu penuh dengan penjual souvenir. Daerah sebelah sini jauh lebih sepi ketimbang jalur utama. Tapi bau belerangnya paling nyengat, berhubung semalam kurang tidur juga, seketika Icha pening.



Niatnya mau poto selfie yang kelihatan kawahnya, tapiii ya gitu deh.
Gara - gara foto selfie gagal diatas, Icha malah berniat mau beli tongsis, Ahahaha.

Selepas Dzuhur, kami, Icha-Mas Eka, Pak Arief (Teman ngajar Mas Eka) dan Mba Tika (isteri Pak Arif) balik ke parkiran. Dan ternyata, kami jadi peserta terakhir yang sampai ke parkiran, sambil makan siang didalam bis, kami berangkat lagi ke Sari Ater, Ciater.

22rebu untuk sebuah tempat yang menyenangkan karena banyak banget airnya
Terakhir ke Ciater kapan yak?
Udah lama banget kayaknya, jaman - jaman SD, jadi lupa gitu sama keadaannya disini, yang jelas, Icha khilaaaaaf, lihat banyaknya air dimana - mana, liat jeram - jeram kecil di sungai yang mirip got gitu, huaaa, sempat ngobak sebentar sementara seluruh siswa dan guru SMP PGRI 1 Tangerang sedang melaksanakan acara perpisahan gitu. Airnya ga hangat, yang hangat malah dibeberapa kolam yang paling depan.

Selain itu sempat juga ketemu kucing cantik yang menggemaskan,sampai beliin ati ampela buat si miong, tapi dimakan separoh aja sama si miong.

Si Miong cantik


Ga banyak yang kami lakukan, kebanyakan jalan dan main air di kolam jelang kepulangan, waktunya mepet, Ayah sempat ajak main bebek sepeda air gitu, tapi kebanyakan yang genjot si Ayah, teteup sambil HT-an sama temannya didarat. Boakakakak.

Menjelang keluar dari Sari Ater, Mas Eka sempat jadi announcer dadakan yang memanggil seluruh rombongan SMP PGRI 1 Tangerang. Yeaaaah, suaranya beda loh dibanding ngomong langsung atau bahkan ditelepon, Aiiih, makin cinta.\

Jam 16.30, hampir semua orang dalam rombongan kami sudah keluar, lagi - lagi Icha ditinggal didalam bis, sedang Mas Eka bolak - balik periksa sana - sini bareng teman - temannya yang lain, lengkap, kami langsung pulang.

Sempat mampir di Purwakarta, beli oleh - oleh dan makan malam.
Jam 22.20, bis kami tiba di Cikokol. Jam 23.15 baru sampai dirumah, 23.00 kami resmi tidur. Hehehehe
Dan kalian tahu, jam 4.30, Icha sudah harus bangun, dan dengan kantuk yang sangat, kami ke Jakarta naik motor. Hari yang keren.

:)

-Marrisa Syarif Tanjung-
Kamar kostan (gratisan), Jakarta, 30 Mei 2014
16.04



Jalan - Jalan Gratisan (Part I) - Semalam sebelum

Sesungguhnya, rangkaian cerita ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 siang.
Sampai sekolah, jam 09.00, Icha dapat kabar kalau hari ini siswa akan dipulangkan lebih awal (setelah diberi tugas dirumah tentunya) karena seluruh guru dan tenaga kependidikan di SDN Cipinang Besar Utara 10 akan mengadakan rapat agak ga formal membahas UKK besok (tanggal 4 Juni 2014) di RM. Agro, Cilangkap.

Ya jujur deh, ini mah kebanyakan niatnya mau makan siang aja. Sekalian, ditraktir beberapa guru PNS yang milad bulan Maret – April – Mei setahu Icha.
Pulang dari Cilangkap, Icha pulang duluan, naik 02 merah, turun didepan PGC, terus mampir sebentar untuk beli celana jeans Mas Eka, yang walaupun akhirnya itu celana jeans terbuang – buang gitu aja karena Mas Eka-nya ga suka.

Sampai rumah menyempatkan diri untuk menyuci baju dulu, niatnya sebentar, malah jadi 2 jam penuh dirumah untuk sekedar menyuci sampai menjemur. Jam 17 kurang, semua aktifitas cuci menyuci itu baru selesai, dan langsung ke Tangerang.
Disini lah sebenarnya petualangan dimulai.
Karena ragu mau naik apa, yang jelas saat itu Cha sedang ga minat naik CL, akhirnya memutuskan untuk naik M 06 A dari depan gang penas. Ternyata, penuh semua itu 06A. Akhirnya niat menunggu Mayasari 117. Muncul sih akhirnya, tapi ternyata si 117 itu tidak mau berhenti depan Gang Penas, 117-nya berhenti di Halte Penas. Dengan banyaknya bawaan Icha, ga mungkin dong Icha kejar. Akhirnya hanya pasrah ditinggal 117.

Tunggu punya tunggu, 45 menit kemudian, baru berhasil naik M 06A. 18.30 baru sampai Pasar Rebo. Ternyata, Agra yang menjadi unggulan Icha di sini, ketimbang 117 ya, juga tidak menampakan batang hidung (eh,,,,, bumper ya)-nya. Menunggu lagi, muncullah si Agra setelah 15 menit menunggu, dan Subhanallahnya penuuuuuuuuuuuuuuuuuuh pakai bingiiiiiitsss.

Ga kebawa lagi, akhirnya menunggu lagi. 30 menit kemudian, muncullah 117 yang lain. Dalam hati membatin sambil setengah menangis (dalam hati juga), ngapain jauh – jauh ke Pasar Rebo, kalau naiknya 117 juga.
Petualangan berlanjut, di 117, Alhamdulillah ya, dapat duduk, walau cuma setengah bokong. Aaaarrrrrgggggghhhhh, sumpah, itu capeeeeee banget duduk setengah – setengah gitu. Pegeeeeeel.

Jam 21.00 baru sampai di Gading Serpong, dan agak nge-wow karena sadar, besok harus bangun jam 3.00 biar ga telat ke sekolah mas, SMP PGRI 1 Tangerang.

Toh Beh Continuedeeeedh… :D ke Part I-The Day

Sabtu, 24 Mei 2014

Review Salon yang Pernah Icha Kunjungi (I)

5. Bafa Salon Cipinang Besar Selatan

Panggil Icha miss rempong karena tulisan Icha soal salon banyak yang negatifnya ketimbang positifnya.
22 Mei 2014.
Hari itu Icha belajar ada harga ada rupa lagi - lagi bener banget. Dan Icha juga belajar, kalau jangan males jadi emak - emak.
Pasca US/M BD Sekolah Dasar, Icha dapat libur 3 hari (22 - 24 Mei 2014), nah loh, bingung dong mau kemana.
Yang paling pengen sih dipijet - pijet gitu, kepikiran deh mau ke Dyla Salon, atau minimal ke Salon Hijau Mba Ning di Rumah susun Cipinang Muara.

Tapi dasarnya malas, mikirnya praktis banget, mumpung di sepanjang Jalan Pancawarga IV, Cipinang Besar Selatan ada 2 salon khusus perempuan, mikir, kenapa ga nyoba aja ya?
Secara ya, tiap kali Icha lewat depan 2 salon itu, Icha liat kayaknya sering penuh dan antri.
Menggoda dong ya.

Setelah WA Juki yang lebih berpengalaman tinggal disekitar sini (hehehe, piss Juk) Icha pilihlah Bafa salon, soalnya rekomendasi Bude, Mama, dan bahkan Nanung, ini salon enak pijetnya, harganya juga murah, kata Juki juga gitu, capcus lah ya cyiiin ke sana, wong dari rumah istilahnya tinggal lompat.

Sampai sana jam 10.15 atau 10.20-an ya, yang jelas dari rumah itu ga sampai 5 menit jalan kaki nyampe deh. Sampai sana, begitu masuk, diruang tunggu sepi tuh, ga ada yang nunggu, bagian kasirpun ga ada orang.

Icha celingak celinguk eh ada mba-mba yang ngomong gini dari dalam ruang salonnya
" Mau ngapain mba?" - mau ngerampok mba- laaaaah, si mbak ini piye toh, ya aku ke salon mau nyalon. Mana nanyanya jutek lagi. Ini poin pertama yang bikin Icha mengerenyit.

Setelah jelasin Icha mau lulur + pijet, si mba nanya beberapa hal gitu, kayak lulur doang atau ada treatment lain, udah gitu mbanya diam aja, ga gerak, ga pergi, atau ngomong apa kek gitu, ya Icha refleks masuk dong, wong mba-nya juga ga  bilang apa-apa. Dan tau apa?

Si mba-nya teriak.
"Ntar dulu mba, tunggu depan!!" Serius itu mah ngebentak namanya.

Kaget, agak sedikit shock, dan langsung mundur sambil minta maaf.
Serius, kepikiran mau pergi aja, tapi ga enak aja gimana kalau ruangannya udah disiapin. Kan kasian juga mba-nya kalau gitu (yaaa gue emang aneh)

5 menit kemudian mba-nya datang, Icha disuruh masuk ke ruangan kecil gitu, yang isinya sauna pribadi, dua kasur untuk lulur yang saling berdempetan dan disebelahnya ada kamar mandi yang pakai tirai kuning yang ada jamur hitam - hitamnya gitu,
(Dari awal masuk sih Icha udah ga yakin sama ini salon, kumuh ya cyiiiin)

Oke Icha akui, mba-nya mijetnya lumayan pake banget, pegel dikaki berkurang sedikit.
Tapi yang ga ya itu, ruangannya terlalu kumuh. Bahkan salon hijau Mba Ning masih jauh lebih terawat. Diruangan lulurnya masa pake kipas angin, mana kipas anginnya ga muter kesemua arah (ga tau permanen kayak gitu atau cuma saat itu aja).

Jam 11, akhirnya selesai, ditawarin mandi sama mba-nya, tapi Icha udah ga mau. Pas bayar juga ditawarin sama mba kasirnya mau jadi member ga, juga Icha tolak, sampai mbanya mendongak gitu, agak kaget kali ya denger Icha bilang ga mau.

Kelebihan salon Bafa itu ada di tarif-nya, super murah menurut Icha, ya, sekali lagi sih ya, ada harga ada rupa.
sekilas soal harganya, lulur+message itu cuma 40.000 , paket lengkap lulur itu cuma 55.000 (yang sama sauna nya gitu loh)

Sayang banget ya, padahal setau Icha Bafa itu punya 3 cabang.
Bagi Icha, ga apa deh bayar lebih mahal asal tempat oke, pelayanan lumayan. Ehehehe.

Kalau belum ada perubahannya, kemungkinan Icha ga akan balik lagi kesini, yaaaa, berkurang 1 orang mah ga ada pengaruh juga ya buat Bafa.

Dan Icha belajar, kalau mau yang bagus, ga boleh malas - malas jalan jauhan dikit, asal puas. Ya ga?

(Kapan ya bisa nyoba salon di Tangerang)
Jakarta, 24 Mei 2014
00:28

6. Salon Hijau Mba Nining (Rumah Susun Cipinang Muara II)

Ini salon favorit dan nyaris darurat, ahahaha.
Darurat ketika malas melanda sedang badan ingin dimanja.
Yang punya salon ini namanya Mba Nining, orangnya baik banget, perawatan pra-nikah Icha kemarin sama beliau dan jujur puas sama hasilnya. Walau Icha juga melakukan perawatan di Dyla Salon saat itu.

Harganya murmer tapi kualitas oke pake bingiiiits.
Pijetan Mba Ning beuh enak cyiiin, lumayan pegel ilang
Facialnya juga telaten banget, pokoknya kerasa beda hasil Facial di Salon Hijau dengan di D'Chips.

Yang kurang, kalau lulur disini, ga seperti disalon lain, Mba Ning cuma menyediakan lulur dari dokter kecantikan andalan beliau, jadi cuma ada itu aja.
Make up-nya juga agak tebel, tapi kata mama sih bagus, ya kan beda kan ya seleranya :)

(Kapan ya bisa melangkah ke rumah cantik Citra?Ah rasa malas, kapan engkau enyaaah)

Minggu, 18 Mei 2014

Tugas IPA kelas IV B

Buat Kelas IV B

1. TUGAS IPA BELAJAR DIRUMAH

2. TUGAS IPS

3. matematika tugas

4. PKn Tugas


Selamat mengerjakan tugas, sampai berjumpa lagi Senin, 26 Mei 2014, Insya Allah


-Marrisa Syarif Tanjung-