Selasa, 08 Maret 2011

Review Novel: Elephants Can Remember

 






Judul: Elephants can Remember (Gajah Selalu Ingat)
Pengarang: Agatha Christie
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 1-288
Tahun Terbit: 2007 (cetakan ke-7)

Ini mungkin tipe buku yang sering banget cha baca, yup, buku-buku tentang detektif, misteri dsbnya itu dah..

Apa sih menariknya buku beginian?
Seru aja, mengasah nalar, membuat icha selalu ingin dan ingin menebak apa akhir ceritanya, atau bisa ga icha menemukan akhir masalah sesuai dengan yang diinginkan oleh pengarangnya.
Agatha Christie dan Sir Arthur Conan Doyle mungkin adalah nama-nama pengarang yang bukunya ga bisa Icha lewatkan begitu saja. Walau tipis atau tebal, pasti icha akan usahakan untuk baca.

Back to this book:
Buku setebal 288 halaman ini beralur maju, walau ada penceritaan tentang masalalunya. Berawal dari sebuah pertanyaan disebuah Makan Siang Para Pengarang, sebuah rahasia masa lalu kemudian bisa terungkap oleh Hercule Poirot. Makan siang yang dihadiri oleh Mrs. Ariadne Oliver nyatanya membuat keingin tahuan Mrs. Oliver bangkit dan akhirnya melibatkan Poirot dalam penyelidikannya mengenai sebuah fakta masa lalu.

Ungkapan Gajah SELALU INGAT mengiringi langkah – langkah awal dalam penyelidikan mengenai rahasia masa lalu sebuah bunuh diri ganda di masa lalu. Tapi benarkah demikian?

Benarkah ini adalah bunuh diri ganda?

Atas motif apa?

Atau kah ini pembunuhan?

Siapa pelakunya?
Apa keuntungan yang diperoleh?

Hercule Poirot ternyata mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan ini berdasar sedikit petunjuk yang terasa biasa saja, petunjuk yang tidak penting. Juga tidak ketinggalan usaha Mrs. Oliver yang berusaha menemui “para gajah” untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya membentuk kesatuan cerita utuh.

Secara umum, menurut Icha ceritanya lumayan bertele-tele, dan (bukannya sombonng yak) Cha udah bisa tebak akhir buku ini, teka-teki bunuh diri ganda ini sejak halaman 250-an..

Tapi, buku ini tetap bagus kok, bahasanya memang sedikit menjemukan, alur yang lambat tapi kejutan yang lumayan diakhir cerita tetap membuat buku ini layak untuk dibaca, walau tidak seperti Sherlock Holmes yang (khusus buku saku), ceritanya sangat singkat dan padat yang petunjuknya agak susah dicerna kok bisa ke jawaban itu, juga jelas lebih bagus dari komik Conan yang kadang bikin Icha bingung kok si pelakunya itu, petunjuknya ga dikasih dengan jelas.

Intinya, buku ini tetap menarik untuk dibaca, terlebih penulisnya adalah Agatha Christie,,
hehehe,, ga nyambung yak,,

Buku ini icha pinjam dari PERPUMDA JAKARTA..
Met membaca
:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar