Senin, 01 April 2013

Lelaki Egois

Catatan di akhir bulan

bismillah

31 Maret 2013, seorang teman kelas dikampus, Andri Setianto menikah dengan Inggrit, di SMK57. Dan hari itu juga jatah Icha dan mas Eka menginap di Tangerang. Hari ini tidak terlalu spesial (kecuali buat Inggrit dan Andri ya, ahahaa) jika saja tidak ada kejadian-kejadian berikut ini.

Pagi, jam 05.00, sudah bersiap untuk lari pagi ke Summarecon Tangerang, targetnya pasar Kelapa Dua, sekolah Pahoa (yang dikemudian saat akan menjadi sekolah yang Icha kagumi karena letaknya yang eksotis). Setelah persiapan selesai, kami berdua berangkat. Jangan bayangkan olahraga pakai acara lari beneran ya. Dengan body segede ini, kebanyakan yang lari itu mas, dan Icha dengan setia ngintilin mas dibelakang ngos-ngosan. Ahaha.

Jam 8.00, sampai lagi kerumah Ibu. Nah dari sinilah Icha kemudian agak keki gimana gitu sama Mas Eka, lah orang mau pergi kok pake acara bakar sampah dululah, nyuci motor dulu lah, terus leyeh-leyeh dulu lah. Waaaat?

Selesai semuanya jam 10.00.

Muka Icha?
Udah pasang ekspresi datar deh pokoknya. Ga cemberut, cuma datar. Itu ekspresi andalan yang semua orang tau artinya, Icha ngambek. Ahahaha.

Dirayu-rayu sama si Mas, sampai si Mas juga ikutan ngambek, akhirnya agak tegang aja suasana kamar.

Walau gitu, akhirnya jam 11.15, berangkat juga ke tempat undangan andri. Agak ketar-ketir, lah orang undangannya cuma sampai jam 13, ini hampir jam 12.30 baru berangkat, oalaaah nduuuk.

Nah peristiwa dijalan ini lah yang bikin Icha makin jatuh hati sama Mas Eka. Walau beberapa kali Mas Eka sempat berkata "kayaknya ga akan nyampe deh."

Tapi Mas Eka tetap usaha penuh untuk sampai, dan bener aja, 12:45, kami sampai di TKP.

Pas sampai dirumah lagi, ditempat cucian motor tepatnya, ketika Icha tanya kenapa tetap maksa untuk sampai disana, mas cuma bilang "karena kamu berharap bisa ketemu teman-teman kuliahmu di tempatnya Andri, dan aku tahu kamu akan bahagia dengan itu".

Rasanya langsung mencair, ternyata suamiku adalah laki-laki yang egois. Ego terbesarnya adalah kebahagianku. Sering kali demi memnuhi egonya itu, suamiku tidak lagi melihat kondisinya sendiri, demi melihat senyumku, demi melihat aku bahagia tak apa jika dia berusaha lebih. Masya allah, semoga allah selalu memberkahimu suamiku sayang, melindungimu dimanapun, kapanpun, sekalipun tidak ada satupun manusia yang mampu melindungimu.

Sampai dirumah mama, mas tepar. Tidur sebentar-sebentar mengisi jeda shalat ke shalat, dengan meminta maaf, mas berkata, maaf ya, tenagaku habis, dia yang biasa tidur setelah olah raga di ahad pagi, hingga jam 16 harus terbangun setelah semalaman Icha ajak nonton midnight.

Terima kasih, karena telah memilih aku dan mau kupilih. Terima kasih untuk cinta yang bertahan sekian lama, terima kasih.

Dedicated to Eka Dermawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar