Kamis, 03 Januari 2013

Secure parking rs. Siloam tangerang tidak ramah

Bismillah, hari ke-8 icha dan mas eka mulai tinggal dirumah ibu di tangerang, ada beberapa bagian sedih yang pengen banget icha share tapi kali ini bagiannya bukan itu.

Setelah makan siang dirumah ibu, mama-papa-daffi dan pak darma pergi kerumah nanung di Medang Lestari.

Karena khawatir pak darma ga tau tempatnya, maka Icha dan Mas Eka memutuskan untuk mengatarkan Pak Darma ke rumah Nanung.

Pulang dari Nanung sekitar jam 14.45, suasana sudah mendung tapi belum hujan, Mas dan Icha memutuskan untuk muter-muter sebentar cari rumah. Selesai muter-muter di daerah Curug, kami memutuskan pulang karena perlahan rintik hujan mulai turun.

Hujan mulai lebat di daerah Karawaci, karena lebatnya, Mas memutuskan untuk berteduh di depan gerbang masuk RS. Siloam tangerang (yang deket sama apartement apa gitu di depan lippo karawaci).

Baru 5 menit berteduh, mas-mas parkirnya marah-marah.

Dari awal teduhan disana, ibu-ibu yang datang duluan sudah mengingatkan kami untuk tidak menghalangi jalan masuk. Kamipun nurut, pindah menepi ke jalan.

Tidak beberapa lama, ada semotor yang ingin masuk RS. Siloam dan bertanya apakah boleh masuk lewat jalur mobil, tau jawaban tukang parkirnya apa?

"TABRAK AJA PAK MEREKA". Kata-kata kurang pendidikan yang terlontar itu benar-benar buat icha marah, karena seperasaan icha, kami terpaksa meneduh disini. Banyak diantara orang yang meneduh disini membawa anak kecil sehingga tidak memungkinkan untuk mereka meneruskan perjalanan ditengah hujan deras.

Akhirnya icha memaksa mas untuk ga jadi meneduh, toh icha dan mas belum punya anak, dan alhamdulillah kami berdua secara keseluruhan sehat, sekalipun diterpa hujan deras.

Benar-benar menyayangkan ucapan yang terlontar sekasar itu.

Dialami tanggal 1 Januari 2013
ditulis tanggal 3 Januari 2013

kelapa dua tangerang, Banten, 08.49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar