Selasa, 05 Februari 2013

(Review) Novel Let The Right One In

     
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheL5MOXUblbl3Csg0Qf1ouvDgZKPs-l4craqLtngogmDxnmQ3aZal1b-RIr08Nlr47KTrtwfygx1Fv3CR574Mla1w7HFjjO6xwShxagvcBc67LrWf9a1x32FfeFRQgcnZ7BTEZOZ15NqY/s1600/Let+the+Right+One+In---GPU.jpg                   

Review pertama untuk pekan ini.

Ini novel yang Icha baca dengan terpotong-potong bukan karena Icha ada urusan yang harus segera diselesaikan, tapi karena alur ceritanya yang membuat Icha merasa seperti tersedot kedalamnya yang hasilnya parno tingkat akut. ahahaha

Pernah ga berpikir tentang makhluk diluar sana yang kehadirannya akan membuat hidupmu begitu berubah?
Pernah mengalami masalah berat sehingga kamu ingin -sangat ingin- lari dari kenyataan bahwa kamu ada disini dan kamu sedang mengalami semua ini. Icha, pernah.

Tokoh utama didalam cerita ini juga mengalami hal serupa. Oskar, anak yang sering di-bully oleh teman-teman sekelasnya karena ketidakmampuannya untuk melawan, ketakutannya untuk melawan sehingga secara psikolgis Oskar mengalami kecendrungan untuk mempunyai impian-impian jahat tentang mereka yang bersuka hati mem- bully -nya. (liat halaman : 41-43, ini baru awalnya aja ya)

Oskar lahir dari keluarga brokenhome, memiliki seorang ibu yang bekerja keras walau tetap berusaha untuk mencurahkan perhatian sebisanya untuk Oskar, ayah Oskar tinggal diluar kota, dan memiliki kebiasaan jelek, yaitu kasar dan marah-marah setelah mabuk berat, hal ini juga yang membuat orang tua Oskar berpisah.

Demi memenuhi kebutuhan hidup, selain dari Ibu Oskar, Oskarpun bekerja sebagai tukang antar selebaran dari toko-toko, bayangin aja selebaran dari indomaret yang sering mampir dibawah pintu rumah kita.

Oskar duduk dikelas 6, dan nyaris tidak mempunyai teman disekolahnya, psikologisnya sangat tertekan sehingga mesti pakai "pampers" buatannya sendiri selama disekolah. Teman Sekolahnya yang bernama Jonny dan Mikael serta beberapa anak lagi sering mem-bully Oskar dan nyaris tidak ada yang peduli dengan keadaan itu.

Keadaan berubah ketika seorang tetangga baru datang, seorang anak perempuan yang hampir seusia Oskar dan ayahnya. Anak perempuan ini nyaris terlihat selalu sakit. Dan entah kenapa sepertinya ada yang aneh dari anak perempuan ini.

dari anak perempuan ini Oskar belajar untuk berani melawan, dan secara tidak sadar anak perempuan ini menyuntikkan semangat hidup untuk Oskar.

siapa anak perempuan ini?
apa yang sebenarnya terjadi?
Apa benar Oskar akan selamanya di bully sampai kelas 9, seperti prediksi Tommy, tetangga Oskar?

Judul: Let The Right One In (Biarkan aku Masuk) -Telah di filmkan dengan judul Let Me In-
Penulis: John Ajvide Lindqvist (Penulis Novel Horor dan Cerita Pendek dari swedia)
Penerbit di Indonesia: Pt. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit di Indonesia: 2011 (Tapi novel ini aslinya di publish tahun 2004)
Jumlah Halaman : 1-684 ditambah cover
Tokoh-tokoh: Oskar, Ibu Oskar, Eli, Hakan, Tommy, Jonny, Mikael, Staffan, Ibu Tommy, Virginia, Lacke,Jocke, Morgan, dsb

Menurut Icha...
Ini novel keren banget, tau novel yang judulnya Libri di Luca?
Nah ini yang Icha rasa ketika membaca novel ini, Icha merasa hanyut di novel ini. Seperti Libri di Luca menceritakan mereka - mereka yang mempunyai kemampuan untuk menjadi penjaga buku. Ahahaha.
Ceritanya lumayan panjang dengan ending yang ga tiba-tiba diputus. Novel ini ga melulu cerita tentang Oskar dan Eli tapi juga tentang cerita orang - orang yang berhubungan dengan mereka. Tidak menjemukan, dan tidak bisa diikuti ketika mencoba membaca dengan melongkap 10-20 halaman, ahahaha. Sudut pandang novel ini Orang Ketiga (dia).

Novel ini bikin Icha berpikit tentang kerasnya hidup Oskar, dan membayangkan jika ini terjadi sama anak Icha kelak, tidak merasakan nyamannya bersekolah, tidak merasakan senangnya bersosialisasi dengan normal sama teman-temannya. Beraaaaat. Hufh.

Di satu sisi Icha membayangkan mempunyai hidup yang tidak diinginkan seperti Eli dan Hakan. Tapi, tidak semua hal buruk yang terjadi padamu harus disikapi buruk juga kan. Sikap terbaik, bismillah, itu yang harusnya dikedepankan, dan hanya pertolongan Allah yang sangat Icha harapkan ketika hal buruk terjadi.

Icha juga ga suka ending ceritanya. Kebayang jika posisi Icha sebagai Ibu Oskar.
Hmmmm

Jakarta, 5 Februari 2013
11 : 56
Mrs. Icha-nyonyahnya Eka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar