Kamis, 08 November 2012

Hantaran Hunter Part 1

Bismillah, masih berlanjut nih cerita tentang persiapan jelang acara sekali seumur hidup (insya allah)

Kamis – Sabtu (11 – 13 Oktober 2012) si mas pergi ke Bali dari sekolahnya, memanfaatkan kesempatan itu juga, Icha, Ibu, dan Kanty jalan ke Tanah Abang untuk cari hantaran hari sabtu, 13 Oktober 2012-nya.

Jumatnya Icha malah demam, badan ga enak banget rasanya, maunya cuma 1, tidur. Padahal udah excited banget mau jalan sama calon ibu dan calon adik perempuan (finally, adek perempuan, alhamdulillah, hehehe)

Sabtu pagi, tetap memaksakan diri untuk berangkat, SMS pak Kepsek (izinnya sakit, eh jelang siang maah jadi pemburu hantaran di Tanah Abang, Hahaha)

Jam 9 Pagi berangkat dari rumah, karena masih demam, ga jadi bawa si Merah, mengandalkan angkot menghadapi macetnya jalan menuju Tanah Abang (padahal Sabtu yah). Jam 10 lewat banyak sampai di Tanah abang, berbekal Hape masing – masing, saling telepon sama si adek. Dalam hati sempat deg-degan, maklum, ini untuk pertama kalinya jalan sama bakal keluarga Icha. Sempet takut – takut perburuan hantaran ini ga akan asik, atau Icha akan keliatan Kamseupay-nya, hadah.

Ternyata, asik juga jalan bareng adek dan ibu. Hehehe, walau sebenarnya, Icha sering banget nyusahin mereka karena selera Icha yang memang agak susah ditaklukan, soalnya Icha percaya dengan aliran,

“Membeli barang yang membuat Icha jatuh cinta pada pandangan pertama”
Hmmmm,, hampir seperti kisah icha dan si mas, jatuh cinta pada pandangan pertama di parkiran meni. qiqiqiqiqik.

Pertama sampai, mampir ke toko pakaian dalam, oh noooooo, dengan muka memerah, Icha bilang, Bu, Icha beli sendiri aja ya, hehehe. maluuuuu

Jalan lagi cari perlengkapan shalat, nah, disini mulai deh ke-anehan Icha yang seleranya tuh gampang – gampang susah untuk ditaklukin. Suseeeeeeh banget, ga bisa langsung bilang IYA. maunya cari perbandingan harga, mutu yang bagus dengan harga yang lumayan (hmmm, efek latar belakang pendidikan ga yah ini -anakekonomidetect-)

Setelah naik turun beberapa lantai, akhirnya nemu lah alat shalat yang Icha mau di lantai basement. Jadi nyadar sendiri, anak macam apa gw ngebiarin ibu nurutin mau gw sampai – sampai beliau naik turun tangga gitu

*pentung*

Perburuan selanjutnya adalah Gamiiiiiis

Nah nah yang ini Icha lebih kelewatan kayaknya, bener-bener muter-muter sebelum akhirnya kembali ke toko yang awal dan beli disana, huaaaaa, ibuuuu, maaf ya Icha durhaka
Acara belanja hantara ditutup dengan beli Tas dan Sendal (yang ga usah harus dijelasin lagi kayaknya semuter apa), yang jelas Ibu akhirnya disuruh istirahat sama Kanty di bangku dan membiarkan Icha dan Kanty yang muter – muter.

Walau begitu, Icha lega dan seneng aja, proses belanja bersama semoga kelak akan lebih menyatukan Icha dengan keluarga Icha yang akan segera Icha masuki.

#peluk sayang Ibu dan Kanty#

Jakarta, 21 Oktober 2012, 8 menit jelang 2 bulan sebelum resmi jadi isteri si mas, Insya allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar