Jumat, 23 November 2012

Wajah

Bismillah..

Siang ini selepas pulang ngajar, menemani mama dan Bu Ning ke Pasar Tanah Abang lagi.

Kali ini bukan ingin bercerita serunya belanja (yeeaaaah, im normally girl, cinta belanja bahkan cinta tempat belanja, langsung istighfar)

Hari ini ingin bercerita tentang wajah-wajah yang Icha temui di Pasar Tanah Abang siang ini.

Pernahkah teman - teman menjelajahi suatu tempat dan memperhatikan wajah-wajah yang lalu lalang?
Sebenarnya ini tindakan tidak sopan siiiih.
Tapi ga tau kenapa, Icha ingin saja siang ini memperhatikan satu persatu wajah-wajah yang terlihat dimata.

Aneka rupa wajah yang Icha temui.
Ada wajah-wajah pemilik toko yang tersenyum menyambut calon konsumennya, walau entah disadari atau tidak, mereka sudah letih, ga tau berapa banyak calon konsumen yang menyambangi tokonya, sekedar bertanya, liat - liat, bahkan yang nyesek, sampai minta diambilin barang dan nggak jadi?
(Walau siang ini Icha nemu satu toko yang sangat menyebalkan, dan akan Icha blacklist. Karena memaksa mama mau ga mau karena ga enak harus beli bawahan di tokonya)

Ada wajah - wajah penuh harap dari pedagang eceran disepanjang jalan menuju Blok A. Mengecer barang-barang berupa tas plastik besar, celana panjang, celana hawaii dll.

Ada wajah - wajah puas tapi letih dari berbagai jenis orang yang sudah menaklukan Pasar Tanah Abang dengan segala rupanya demi mendapat apa yang ingin didapatkannya.

Dan terakhir, wajah - wajah porter di Tanah Abang yang menawarkan jasanya, masih dengan wajah harap + letih. Wajah - wajah mereka yang menarik perhatian Icha lebih, mengembangkan imajinasi Icha hingga aneh - aneh hayoooo Icha mengkhayal apa?

Hehehehe,

Icha cuma mengkhayalkan, kira-kira dengan barang seberat itu, mereka dapat berapa rupiah setiap harinya?

Okelah jika mereka mendapatkan upah yang besar, tapi apa sepadan?
Tiba - tiba tersadar bahwa diri Icha jauh lebih beruntung dari kebanyakan orang lain, yang mereka harus bekerja lebih keras demi membayar uang kontrakan rumah, demi makan, dan sedikit pakaian.

Jadi malu, sering mengeluh dengan gaji honorer yang hmmmmm
Atau ketika bersimbah peluh ngajar kejar - kejaran waktu di NF dan merasa capek.

Hm, padahal banyak diluar sana bukan hanya berlari menjemput rejekinya, tapi mungkin sudah menggantung nafas ngos-ngosan.

#perenungan sesaat akan makna hidup
Jakarta, 23 November 2012 -Umur Mas 27 Tahun 7 Bulan pas-
Kamar Tercinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar